Penemuan Mikroplastik dalam Lima Merek Teh Celup oleh Ecoton

Rabu 02 Apr 2025 - 12:59 WIB
Reporter : Lusiana Purba
Editor : Budi Setiawan

Radarlambar.bacakoran.co - Penelitian yang dilakukan oleh Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) mengungkapkan bahwa lima merek teh celup yang banyak dikonsumsi di Indonesia mengandung mikroplastik. Mikroplastik sendiri merujuk pada partikel plastik berukuran kurang dari lima milimeter yang dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh manusia baik dalam waktu dekat maupun dalam jangka panjang.

Rafika Aprilianti, peneliti mikroplastik dari Ecoton, menjelaskan bahwa uji coba dilakukan dengan dua metode yang mewakili cara umum masyarakat dalam menyeduh teh celup. Pada metode pertama, kantong teh celup dimasukkan ke dalam air panas yang dipanaskan hingga suhu 95 derajat Celsius. Sedangkan pada metode kedua, teh celup dimasukkan setelah air dipanaskan dan kemudian diaduk selama lima menit. Setiap pengujian menggunakan 200 ml air.

Hasil uji pertama menunjukkan bahwa jumlah mikroplastik yang terdeteksi bervariasi antara 641 hingga lebih dari 1.100 partikel per sampel, tergantung pada merek teh. Pada metode kedua, yang melibatkan pengadukan air panas, jumlah mikroplastik sedikit lebih rendah, yaitu antara 641 dan 763 partikel per merek.

Para peneliti menjelaskan bahwa kantong teh celup yang terbuat dari plastik dapat melepaskan mikroplastik ke dalam teh saat terpapar suhu tinggi. Ketahanan plastik terhadap suhu dan faktor lain seperti sinar UV memengaruhi sejauh mana plastik tersebut dapat terurai. Plastik dengan ketahanan rendah cenderung lebih cepat terurai menjadi mikroplastik.

Mikroplastik yang tercampur dalam teh ini akhirnya bisa masuk ke dalam tubuh ketika teh tersebut diminum. Partikel tersebut diserap oleh saluran pencernaan dan masuk ke dalam aliran darah, yang memungkinkan distribusinya ke berbagai organ seperti hati, ginjal, otak, dan jantung.

Temuan ini muncul setelah sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Environmental Science & Technology pada 2024, yang menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia bisa mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik setiap bulan—setara dengan berat tiga kartu ATM. Selain dari penggunaan plastik sekali pakai yang banyak ditemukan pada kemasan makanan dan minuman, kantong teh celup juga menjadi salah satu penyumbang mikroplastik yang cukup signifikan.

Paparan mikroplastik dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari kerusakan otak, gangguan hormonal, hingga peningkatan risiko kanker. Peneliti mengingatkan bahwa kebiasaan mengonsumsi teh celup juga dapat menjadi salah satu sumber utama paparan mikroplastik bagi masyarakat Indonesia. (*)

Kategori :