Beberapa negara telah merespons kebijakan ini:
China: Menerapkan pajak 10-15% atas barang AS seperti produk pertanian.
Kanada: Memberlakukan tarif balasan atas impor AS senilai lebih dari US$40 miliar.
Uni Eropa: Mengenakan tarif pada barang AS senilai US$28 miliar, termasuk kapal, wiski bourbon, dan sepeda motor.
Alasan Trump Mengenakan Tarif
Trump berargumen bahwa tarif ini bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan AS yang mencapai US$900 miliar pada 2024. Ia menilai bahwa negara-negara lain telah lama menekan AS dengan kebijakan perdagangan yang tidak adil.
DItegaskannya, pihaknya telah ditipu selama beberapa dekade oleh hampir setiap negara di dunia, dan amerika tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.
Gedung Putih memperkirakan bahwa penerapan tarif ini dapat menciptakan hampir tiga juta pekerjaan di AS. Namun, banyak ekonom memperingatkan bahwa kebijakan ini juga bisa berdampak negatif, seperti kenaikan harga barang dan perlambatan ekonomi global.
Moody's Analytics memperkirakan tarif ini dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,6% dalam beberapa tahun mendatang serta menyebabkan hilangnya 250.000 pekerjaan.