BALIKBUKIT – Minat baca masyarakat Lampung Barat menunjukkan geliat positif. Terbukti, selama triwulan pertama tahun 2025, sebanyak 1.587 pengunjung telah tercatat datang ke Perpustakaan Daerah, yang kini tidak lagi hanya menjadi tempat meminjam buku, tetapi telah berkembang menjadi pusat edukasi dan kreativitas bagi warga, terutama generasi muda.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Lampung Barat, Syafaruddin, S.Pd, M.Pd.I., menyampaikan bahwa mayoritas pengunjung adalah para pelajar dari berbagai jenjang, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
“Ini menunjukkan bahwa perpustakaan mulai menjadi bagian dari rutinitas edukatif anak-anak sekolah. Mereka datang bukan hanya untuk membaca, tetapi juga mengikuti berbagai kegiatan pengembangan diri,” ujar Syafaruddin, Minggu (13/4/2025).
Dijelaskannya, Perpustakaan Daerah yang diresmikan pada 19 Desember 2024 ini memang dirancang berbeda dari konsep perpustakaan konvensional. Gedung yang megah dan nyaman tersebut kini menjadi ruang serbaguna yang mendukung berbagai kegiatan pembelajaran aktif dan seni budaya. “Kami ingin menjadikan perpustakaan ini sebagai 'rumah kedua' bagi para pelajar dan masyarakat umum, tempat mereka bisa tumbuh, belajar, dan menyalurkan kreativitas mereka,” jelas Syafaruddin.
Fasilitas yang akan tersedia di perpustakaan ini mencakup ruang baca modern, ruang diskusi, serta area untuk latihan berpidato, menulis kreatif, drama, hingga seni tari. Dengan konsep yang lebih terbuka dan interaktif, perpustakaan menjadi tempat yang menyenangkan untuk belajar sambil berkreasi.
Tak hanya untuk pelajar, Perpustakaan Daerah ini juga diharapkan mampu menjadi motor pemberdayaan masyarakat. Melalui fasilitas yang ada, warga bisa belajar berbagai keterampilan praktis seperti berkebun, beternak, manajemen usaha, hingga pengembangan karakter dan kepemimpinan. “Kami ingin menjembatani antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Di sini warga bisa menggali informasi sekaligus belajar keterampilan hidup,” kata Syafaruddin.
Masih kata dia, dari total 1.587 pengunjung selama Januari hingga Maret 2025, 880 orang adalah pelajar, 93 orang mahasiswa, dan 614 pengunjung umum. Sementara berdasarkan gender, 873 adalah perempuan dan 714 laki-laki.
Lanjut dia, kunjungan bulanan juga menunjukkan tren meningkat yaitu bulan Januari sebanyak 293 pengunjung, Februari sebanyak 658 pengunjung dan Maret 636 pengunjung. Koleksi bahan bacaan pun tak kalah menarik, diantaranya terdapat buku cerita anak-anak, buku teknologi komunikasi, manajemen organisasi, kepemimpinan modern, buku panduan beternak dan berkebun, buku keagamaan dan buku sosiologi dan ilmu sosial lainnya. “Semua bacaan ini disusun agar relevan dengan kebutuhan dan minat masyarakat,” tambah Syafaruddin.
Menariknya, Dispersip Lampung Barat juga menghadirkan layanan Perpustakaan Keliling (Perpusling) menggunakan kendaraan bentor untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. “Kami ingin literasi bisa diakses siapa saja, di mana saja. Dengan Perpusling ini, buku bisa sampai ke tangan warga yang jauh dari pusat kota,” tuturnya
Ke depan, Dispersip berharap perpustakaan ini bisa dimanfaatkan secara aktif oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang tua, dari pelajar hingga pelaku UMKM. “Kami berharap perpustakaan ini menjadi titik temu semua ide dan aspirasi masyarakat, sekaligus ruang untuk meraih masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. *