Radarlambar.Bacakoran.co – Kota Bontang di Kalimantan Timur selama ini lebih dikenal sebagai pusat industri gas dan kondensat. Na-mun, di balik citra industrialnya, Bontang menyimpan potensi wisata yang luar biasa, salah satunya adalah kawasan pesisir bernama Bontang Kuala, yang kini berkembang menjadi desa wisata dengan perpaduan keindahan alam dan kekayaan budaya.
Desa ini tak hanya menjadi tujuan wisata biasa, melainkan juga gambaran nyata keterlibatan masyarakat lokal dalam membangun sektor pariwisata berbasis tradisi. Mayoritas penduduk Bontang Kuala merupakan ke-turunan Suku Bugis yang masih melestarikan adat dan nilai-nilai budaya leluhur. Aktivitas budaya, sosial, hingga religius tetap dijaga, menjadikan kawasan ini menarik bukan hanya secara visual tetapi juga dari sisi kul-tural.
Salah satu daya tarik utama Bontang Kuala adalah tata ruang dan bentuk permukimannya yang unik. Rumah-rumah panggung berdiri di atas perairan dangkal, dihubungkan oleh jalan setapak dari kayu ulin—kayu khas Kalimantan yang terkenal akan kekuatannya. Struktur inilah yang memberikan kesan khas dan menjadi pengalaman tersendiri bagi setiap pengunjung.
Bontang Kuala juga menunjukkan kepedulian tinggi terhadap ling-kungan. Kawasan ini memiliki hutan mangrove yang terawat dengan baik dan menjadi bagian dari ekosistem Taman Nasional Kutai. Tersedia jalur trekking sepanjang tiga kilometer yang membelah rimbunnya vegetasi bakau, serta sebuah menara pandang setinggi 20 meter yang memung-kinkan wisatawan menikmati lanskap dari ketinggian.
Dari puncak menara, pengunjung dapat menyaksikan panorama Selat Makassar yang memukau, terutama menjelang matahari terbenam. Warna jingga senja yang berpadu dengan siluet pohon bakau dan burung-burung yang kembali ke sarang menciptakan momen yang memikat hati.
Pengembangan kawasan ini juga terus dilakukan dengan pendekatan berkelanjutan. Akses jalan diperbaiki, area parkir diperluas, dan terminal kecil disiapkan untuk memudahkan mobilitas wisatawan. Di sisi lain, tersedia penginapan dan resort bagi mereka yang ingin menginap, serta deretan kios yang menjual makanan lokal dan hasil kerajinan tangan war-ga.
Keberadaan Bontang Kuala sebagai desa wisata telah membawa dampak positif bagi ekonomi warga. Aktivitas pariwisata membuka lapangan ker-ja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, sekaligus memperkuat cit-ra Bontang sebagai kota yang tidak hanya mengandalkan sektor industri.
Dengan segala potensi dan daya tariknya, Bontang Kuala layak disebut sebagai salah satu pelopor desa wisata di Kalimantan Timur. Keharmoni-san antara manusia, budaya, dan alam menjadikan kawasan ini semakin relevan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indone-sia.(yayan/*)