Radarlambar.bacakoran.co -Jembatan perahu yang dibangun oleh Muhammad Endang Junaedi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kini menghadapi ancaman penutupan setelah mendapat peringatan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Jembatan yang menghubungkan Desa Anggadita, Kecamatan Klari, dengan Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, telah beroperasi selama 15 tahun dan dianggap sangat penting bagi kehidupan masyarakat setempat, terutama para pekerja pabrik yang berada di kawasan industri Klari dan Ciampel. Namun, BBWS Citarum menilai jembatan ini tidak memiliki izin resmi untuk melintasi sungai, yang melanggar ketentuan peraturan yang berlaku.
Pada akhir April 2025, BBWS Citarum memasang spanduk peringatan di jembatan tersebut, yang mengingatkan bahwa jembatan tersebut tidak memiliki izin sesuai peraturan yang ada. Peraturan itu mengatur bahwa pemanfaatan daerah aliran sungai memerlukan izin khusus dari pemerintah, dan keberadaan jembatan tanpa izin resmi dapat mengganggu fungsi alami sungai, terutama pada saat debit air meningkat atau terjadi bencana banjir.
Namun, beberapa waktu setelah pemasangan spanduk peringatan, warga setempat turun tangan dengan menurunkan spanduk tersebut. Mereka merasa bahwa jembatan ini sangat vital untuk kehidupan mereka, mengingat fungsinya yang mempermudah akses ke kawasan industri serta menghemat waktu perjalanan.
Tanggapan Haji Endang
Haji Endang, yang mendirikan jembatan tersebut, menanggapi peringatan dari BBWS Citarum dengan menjelaskan bahwa meskipun jembatan ini tidak memiliki izin resmi, ia sudah mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB) yang sah. Endang juga menegaskan bahwa jembatan ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat setempat, termasuk ribuan pekerja pabrik di kawasan industri Klari dan Ciampel. Pendapatan dari biaya yang dikenakan pada pengendara digunakan untuk perawatan jembatan, pemeliharaan jalan, penerangan, serta gaji 40 pekerja, banyak di antaranya adalah warga lokal.
Haji Endang mengungkapkan kekecewaannya karena hanya jembatannya yang dipersoalkan, sementara ada banyak jembatan serupa di sekitarnya yang tidak mendapatkan perhatian yang sama dari pihak berwenang. Ia berharap pihak yang berwenang dapat mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat sebelum mengambil keputusan untuk menutup jembatan tersebut.
Dukungan Warga dan Pekerja
Bagi warga dan pekerja di sekitar kawasan industri, jembatan ini sangat penting. Mereka merasa bahwa meskipun harus membayar biaya untuk melintasi jembatan, manfaat yang mereka dapatkan jauh lebih besar, terutama dalam hal menghindari kemacetan dan mempersingkat waktu perjalanan menuju tempat kerja. Bagi banyak pekerja, jembatan ini sangat berarti karena membantu mereka datang tepat waktu ke tempat kerja.
Penutupan jembatan akan berdampak besar bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Pekerja yang mengandalkan jembatan ini untuk menghindari kemacetan dan mempercepat perjalanan mereka akan merasa kesulitan jika jembatan ditutup, karena akan mempengaruhi waktu kerja mereka.
Pentingnya Solusi Bersama
Jembatan perahu ini memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Jika jembatan ini ditutup, banyak pihak yang akan terpengaruh, terutama mereka yang bergantung pada jembatan tersebut untuk mobilitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak terkait—baik pengelola jembatan, pemerintah daerah, maupun BBWS Citarum—untuk duduk bersama dan mencari solusi yang terbaik. Solusi ini harus mempertimbangkan kepatuhan terhadap peraturan yang ada tanpa mengabaikan keberlanjutan dan manfaat jembatan bagi kehidupan masyarakat setempat. (*)
Kategori :