Lampung Dorong Pelestarian Naskah Kuno Warisan Budaya

Rabu 30 Apr 2025 - 19:11 WIB
Reporter : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co - Pemerintah Provinsi Lampung menegaskan pentingnya pelestarian naskah kuno sebagai bagian dari identitas budaya daerah. Naskah-naskah tersebut dinilai bukan hanya sebagai peninggalan sejarah, tetapi juga simbol kebesaran peradaban lokal yang patut dibanggakan.

Hal ini mengemuka dalam acara Penggalian Naskah Kuno Nusantara sebagai Ingatan Kolektif Nasional yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung di Emersia Hotel, Selasa (29/4/2025). Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela hadir sebagai narasumber dalam forum tersebut.

Dalam forum itu, ditegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen kuat untuk terus mendorong pelestarian dan pengembangan budaya, khususnya dalam sektor literasi kuno. Naskah-naskah asli dari Lampung dianggap sebagai bukti otentik identitas budaya yang dapat memperkuat eksistensi daerah, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pemprov Lampung menilai upaya pelestarian ini harus dilakukan melalui inovasi dan kolaborasi, tidak hanya dengan pemerintah, tetapi juga dengan masyarakat luas, termasuk para budayawan, sejarawan, dan sastrawan. Pendekatan ini menjadi bagian dari strategi besar untuk memperkokoh identitas lokal melalui kekayaan literasi sejarah.

Dalam kerangka visi Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas, pelestarian budaya menjadi salah satu misi utama. Tujuannya adalah mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis, aman, dan berbudaya melalui indikator pembangunan kebudayaan.

Keberadaan naskah kuno yang terdokumentasi dan diarsipkan secara baik menjadi salah satu langkah penting dalam mewariskan nilai budaya kepada generasi mendatang. Naskah-naskah tersebut bukan sekadar tulisan lama, melainkan representasi kearifan lokal yang mencerminkan kehidupan masyarakat Lampung di masa lalu.

Di Provinsi Lampung, naskah kuno ditulis dalam berbagai aksara seperti Lampung (Kaganga) dan Arab, dengan menggunakan bahasa Melayu, Lampung, dan Arab. Isinya beragam, mulai dari ajaran agama, cerita rakyat, hingga praktik tradisional yang masih relevan hingga kini.

Sebagai bagian dari upaya konkret, pada 6 Juni 2024 lalu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung telah menerima bantuan alat alih media dari Perpustakaan Nasional. Bantuan ini bertujuan untuk mendukung proses pelestarian naskah kuno melalui digitalisasi.

Selain alat, diberikan pula bimbingan teknis pelestarian bahan pustaka kuno. Hingga saat ini, alih media terhadap 36 naskah telah dilakukan, mencakup bahan-bahan unik seperti tulisan di kulit kayu, tanduk kerbau, dan bambu—yang semuanya tersimpan di Museum Lampung.

Digitalisasi atau alih media merupakan metode pelestarian yang memungkinkan naskah kuno tetap terjaga, sekaligus memperluas akses masyarakat dan peneliti terhadap warisan budaya tersebut. Proses ini penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam naskah tidak hilang ditelan zaman, tetapi tetap hidup dalam memori kolektif bangsa. (*/nopri)

Kategori :