Hadapi 14 Potensi Bencana, Pemprov Gelontorkan Rp48 Miliar

Asisten Adminstrasi Umum Setprov LampungĀ Sulpakar--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO– Tantangan bencana di Provinsi Lampung kian kompleks. Hingga 1 Juli 2025, tercatat sebanyak 198 bencana terjadi di berbagai wilayah. Mayoritas di antaranya adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang erat kaitannya dengan dampak perubahan iklim.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung telah menyiapkan anggaran sebesar Rp48 miliar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dari jumlah tersebut, realisasi pada triwulan pertama mencapai 10,41 persen.
Anggaran tersebut diarahkan untuk memperkuat kesiapsiagaan, penanganan darurat, hingga pemulihan pasca bencana. Seluruh strategi difokuskan agar penanggulangan bencana tidak hanya menjadi solusi sesaat, tetapi juga menjadi bagian integral dari pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Lampung kini menghadapi 14 jenis potensi bencana, mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, hingga fenomena baru seperti likuefaksi atau pencairan tanah. Kondisi geografis yang beragam ditambah populasi lebih dari 9 juta jiwa menjadi faktor yang membuat risiko bencana semakin tinggi.
Untuk itu, Pemprov mendorong sinergi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat. Penurunan indeks risiko bencana kini menjadi salah satu indikator utama dalam pembangunan daerah.
Ke depan, strategi penanggulangan akan difokuskan pada wilayah rawan bencana dengan memperkuat kapasitas masyarakat, stakeholder, serta tata kelola kelembagaan yang solid. Kolaborasi menjadi kunci agar setiap upaya penanggulangan bisa berjalan efektif, mulai dari tahap pencegahan hingga pemulihan.
Pengalaman saat pandemi COVID-19 menjadi pelajaran berharga. Ketika seluruh elemen bekerja bersama, ketahanan daerah pun terbangun lebih kuat. Semangat inilah yang kembali digaungkan agar Lampung dapat mewujudkan pembangunan yang tangguh, berdaya saing, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045. (rlmg/nopri)