Direksi Dua BUMD Mundur, Pemprov Buka Seleksi Terbuka

Kepala Biro Perekonomian Setprov Lampung Rinvayanti.---Foto Dok---

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO — Pemerintah Provinsi Lampung membuka seleksi terbuka untuk mengisi jabatan direksi pada dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT Lampung Jasa Utama (LJU) dan PT Wahana Raharja, setelah sejumlah pejabat di perusahaan tersebut menyatakan pengunduran diri.

Direktur Utama LJU Arie Sarjono Idris, Direktur Operasional Mashudi, serta Direktur Operasional Wahana Raharja Yondri mengundurkan diri pada Juli 2025. Sebelumnya, Direktur Utama Wahana Raharja Jevri Afrizal juga telah terlebih dahulu menyatakan mundur dari jabatannya.

Kepala Biro Organisasi Sekretariat Provinsi Lampung, Rinvayanti, membenarkan adanya kekosongan jabatan tersebut. Menurut dia, pengunduran diri para direksi dipicu oleh berbagai alasan pribadi, termasuk pertimbangan kesehatan dan urusan keluarga.

“Kami sudah melaporkan hal ini kepada Kementerian Dalam Negeri untuk kemudian ditindaklanjuti dengan proses seleksi pengisian jabatan direksi,” ujar Rinvayanti, Kamis (31/7/2025).

Proses penjaringan dibuka sejak 30 Juli hingga 7 Agustus 2025. Hingga saat ini, belum ada pelamar yang mendaftar, meskipun informasi telah disebarluaskan. Menurut Rinvayanti, hal ini kemungkinan disebabkan oleh persyaratan administratif yang cukup rinci, seperti Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), curriculum vitae, serta makalah rencana bisnis yang wajib disusun oleh pelamar.

Rinvayanti juga menjelaskan bahwa batas usia pendaftar mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang BUMD, serta Permendagri Nomor 37 Tahun 2018. Adapun syarat usia calon direksi minimal 35 tahun dan maksimal 55 tahun.

Terkait peluang bagi mantan direksi untuk kembali mendaftar, Rinvayanti menegaskan bahwa proses seleksi ini terbuka untuk umum. “Jika mereka ingin berkontribusi kembali dan memenuhi syarat, dipersilakan mendaftar,” ujarnya.

Pemprov Lampung berharap seleksi ini dapat menghasilkan figur direksi yang mampu memajukan BUMD secara profesional dan berorientasi bisnis. Diharapkan, BUMD dapat berkontribusi terhadap pendapatan daerah melalui pembagian deviden dan penyediaan layanan publik.

“BUMD harus mampu menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat, sekaligus menjadi penggerak ekonomi daerah,” kata Rinvayanti.

Saat ini, sementara jabatan direksi masih kosong, operasional perusahaan dijalankan oleh komisaris utama masing-masing BUMD. Di Wahana Raharja, tugas tersebut diambil alih oleh Komisaris Utama Sulpakar, sementara di LJU diemban oleh Mulyadi Irsan.

Selain membuka seleksi, Pemprov Lampung juga tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja BUMD. Menurut Rinvayanti, momen kekosongan ini sekaligus menjadi kesempatan untuk memperkuat struktur sumber daya manusia di kedua perusahaan daerah tersebut. (*/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan