Selain itu, beberapa obat lain seperti baclofen, dantrolene, barbiturat, dan chlorpromazine juga dapat digunakan tergantung kondisi pasien. Semua obat ini berperan dalam meredakan gejala sekaligus memberikan kenyamanan selama masa penyembuhan.
Terapi Antibakteri: Obat Inti Penanganan
Penanganan utama tetanus melibatkan pemberian antibiotik untuk membasmi bakteri penyebab infeksi. Penicillin dan metronidazole menjadi dua jenis antibiotik yang umum digunakan. Beberapa studi menyebutkan bahwa metronidazole cenderung lebih efektif dan aman dibandingkan penicillin dalam pengobatan tetanus.
Selain itu, dokter mungkin juga memberikan antitoksin seperti tetanus imunoglobulin. Zat ini berfungsi untuk menetralkan racun yang diproduksi oleh bakteri, asalkan racun tersebut belum terikat dengan jaringan saraf tubuh.
Antibiotik lain yang juga direkomendasikan antara lain tetracycline, makrolida, clindamycin, cephalosporin, dan chloramphenicol. Pemilihan antibiotik akan disesuaikan dengan kondisi pasien serta ketersediaan obat.
Perawatan Lanjutan: Rawat Inap dan Lingkungan Khusus
Jika infeksi tetanus sudah menyebar dan menimbulkan gejala berat, perawatan intensif di rumah sakit menjadi pilihan. Pasien biasanya dirawat di ruangan khusus yang tenang, memiliki pencahayaan redup, dan suhu ruangan stabil. Tujuannya adalah meminimalkan rangsangan eksternal yang bisa memicu kejang otot lebih lanjut.
Lingkungan yang kondusif terbukti membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi tambahan akibat aktivitas otot yang berlebihan.