Radarlambar.Bacakoran.co - Jika Anda tengah berkunjung ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, sempatkanlah waktu untuk singgah di salah satu ruang terbuka yang paling ramai dikunjungi warga Taman Alun-Alun Kapuas. Taman ini menjadi ikon kota sekaligus tempat ideal untuk menikmati panorama Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan.
Terletak di jantung kota, taman ini bukan hanya menawarkan suasana sejuk dan terbuka, melainkan juga menghadirkan pemandangan langsung ke aliran Sungai Kapuas yang luas dan menenangkan. Di tepian taman, pengunjung dapat menyaksikan kapal-kapal tradisional, perahu motor, hingga tongkang besar yang melintas perlahan di atas sungai. Aktivitas ini menciptakan suasana yang khas, di mana hiruk-pikuk kota seolah berbaur harmonis dengan ketenangan alam.
Taman Alun-Alun Kapuas telah menjadi titik temu favorit warga Pontia-nak dari berbagai kalangan. Banyak yang datang untuk sekadar duduk santai, berjalan kaki menyusuri jalur pedestrian, hingga menikmati ja-janan khas daerah yang tersedia di sekeliling taman. Di pagi hari, suasana taman sangat cocok untuk berolahraga ringan, sementara di sore men-jelang malam, suasananya berubah menjadi lebih hangat dan romantis.
Saat malam tiba, lampu-lampu taman mulai menyala dan memperindah suasana. Sorot cahaya dari kapal-kapal yang berlayar di sungai turut menambah keindahan panorama malam, menciptakan kesan magis yang menenangkan. Banyak pengunjung memanfaatkan momen ini untuk ber-santai bersama keluarga, pasangan, atau sekadar menikmati suasana mal-am di pinggir sungai.
Daya tarik taman ini tak hanya berasal dari keindahan alamnya. Secara ar-sitektural, taman ini dirancang dengan sangat baik. Sebagai bagian dari program ‘Waterfront City’ yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Pon-tianak, taman ini dikembangkan menjadi ruang publik yang modern dan fungsional. Fasilitas di dalamnya dirancang ramah bagi semua kalangan, termasuk jalur khusus pejalan kaki, tempat duduk, taman bermain, dan ruang terbuka hijau yang cukup luas.
Tak jauh dari area air mancur, berdiri sebuah replika Tugu Khatulistiwa. Replika ini bukan hanya menjadi penanda simbolis posisi geografis Pon-tianak yang berada tepat di garis ekuator, tetapi juga menjadi spot favorit untuk berfoto. Banyak wisatawan memanfaatkan latar ini sebagai peng-ingat bahwa mereka pernah berada di “kota di garis tengah dunia”. Akses menuju taman ini juga sangat mudah. Berada di pusat kota, lokasi taman bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Dari Bandara Internasional Supadio, perjalanan menuju taman memakan wak-tu sekitar 30 menit.
Taman ini juga sering digunakan sebagai lokasi berbagai kegiatan masyarakat, mulai dari pentas seni, acara komunitas, hingga peringatan hari besar nasional. Peran taman sebagai ruang publik begitu penting, ka-rena menjadi wadah interaksi sosial antarwarga kota.
Menariknya lagi, kawasan sekitar taman juga menyimpan banyak potensi wisata kuliner. Tidak jauh dari lokasi, pengunjung dapat menemukan berbagai kedai makanan dan minuman yang menjual sajian khas Pontia-nak. Beberapa kuliner populer seperti es lidah buaya, sotong pangkong, hingga nasi kuning khas Kalimantan bisa ditemukan dengan mudah. Menikmati makanan lokal sambil duduk santai di taman yang menghadap langsung ke sungai adalah pengalaman yang sulit dilupakan.
Taman Alun-Alun Kapuas adalah contoh nyata bagaimana sebuah ruang publik dapat berfungsi tidak hanya sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai wajah kota. Taman ini menjadi simbol keterbukaan Pontianak terhadap warganya dan tamu yang datang. Dengan perpaduan antara de-sain yang ramah, pemandangan alami Sungai Kapuas, serta atmosfer yang hangat, taman ini layak disebut sebagai salah satu kebanggaan ko-ta.(yayan/*)