Radarlambar.bacakoran.co -Amerika Serikat akhirnya mengungkap senjata nuklir terbaru mereka yang selama ini dikembangkan diam-diam: AGM-181A Long-Range Standoff (LRSO). Rudal strategis ini akan menjadi bagian penting dari modernisasi arsenal nuklir Negeri Paman Sam—dan digadang-gadang mampu mengubah wajah peperangan masa depan.
Dirancang untuk menembus sistem pertahanan udara paling canggih sekalipun, LRSO memiliki jangkauan lebih dari 2.400 kilometer. Rudal ini diproyeksikan menggantikan generasi lama AGM-86B, yang telah menjadi tulang punggung kekuatan udara nuklir AS sejak era Perang Dingin. Jika tak ada hambatan, LRSO dijadwalkan masuk layanan aktif sekitar tahun 2030.
Kekuatan Penghancur yang Fleksibel
Dengan hulu ledak nuklir berkekuatan antara 5 hingga 150 kiloton, rudal ini bisa digunakan untuk serangan terbatas di medan perang maupun untuk menghancurkan kota dalam satu kali tembak. Sebagai gambaran, kekuatan tertingginya lebih dari sepuluh kali bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima.
Senjata ini akan dibawa oleh pembom legendaris B-52 Stratofortress versi termutakhir dan jet siluman generasi baru B-21 Raider. Kombinasi ini membuat LRSO menjadi senjata yang sangat sulit dideteksi, apalagi dicegat.
Menghindar dari Radar, Menghantam dengan Presisi
Desain aerodinamis dan teknologi siluman menjadikan LRSO mampu meluncur rendah dan tak terlihat oleh radar musuh. Meski wujud pastinya masih dirahasiakan, hasil render digital yang dirilis menunjukkan bentuknya yang ramping dan mematikan.
Uji terbang awal yang dilakukan berhasil menunjukkan performa senjata ini sesuai harapan. Meski sebagian besar spesifikasi masih tersimpan rapat, pengembangan LRSO berjalan sesuai jadwal dan masuk ke fase produksi terbatas.
Strategi Nuklir Baru di Tengah Dunia yang Berubah
Langkah Amerika Serikat ini merupakan bagian dari upaya menyegarkan “nuclear triad”—tiga pilar kekuatan nuklir strategis AS yang mencakup rudal darat, rudal kapal selam, dan senjata yang dibawa pesawat pengebom. Di tengah ketegangan yang meningkat dengan negara-negara seperti Rusia, China, dan Korea Utara, LRSO dianggap sebagai simbol kesiapan AS menghadapi ancaman masa depan.
Dengan rudal ini, AS mengirim pesan jelas bahwa mereka siap bertahan dan menyerang dalam segala skenario—baik yang terbuka maupun tersembunyi di balik bayang-bayang sistem pertahanan musuh. (*)
Kategori :