Radarlambar.bacakoran.co -Setelah lebih dari enam dekade dinyatakan hilang, salah satu mamalia paling misterius di dunia akhirnya muncul kembali. Echidna moncong panjang Attenborough—hewan bertelur yang menyerupai persilangan antara landak dan trenggiling—ditemukan hidup di jantung hutan hujan tropis Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia.
Penemuan ini menjadi momen penting dalam dunia konservasi global dan sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai rumah dari makhluk-makhluk luar biasa yang belum sepenuhnya dikenali dunia.
Mamalia Bertelur, Fosil Hidup dari Zaman Dinosaurus
Zaglossus attenboroughi adalah satu dari hanya lima spesies mamalia bertelur (monotremata) yang masih eksis. Keunikan fisiknya mencolok: tubuh berduri seperti landak, moncong panjang untuk mencari serangga, dan sistem reproduksi yang jauh berbeda dari mamalia biasa. Garis keturunannya dapat ditelusuri hingga lebih dari 200 juta tahun lalu, menjadikannya saksi hidup dari zaman dinosaurus yang masih bertahan di era modern.
Kembali Terlihat Setelah Menghilang
Selama puluhan tahun, keberadaan spesies ini hanya berdasarkan satu spesimen mati yang kini disimpan di museum Belanda. Tidak ada bukti keberadaan lainnya—hingga ekspedisi tahun 2023 mengubah segalanya.
Dipimpin oleh tim dari Universitas Oxford, para ilmuwan melakukan eksplorasi intensif di Pegunungan Cyclops, kawasan pegunungan curam yang diselimuti hutan hujan lebat di ketinggian 2.000 meter. Menggunakan kamera jebak dan pengetahuan lokal masyarakat adat, mereka akhirnya menangkap 110 foto dari 26 penampakan berbeda. Ini menjadi bukti pertama yang tak terbantahkan bahwa echidna ini masih hidup dan aktif di habitat aslinya.
Teknologi Modern dan Pengetahuan Tradisional: Kolaborasi yang Berbuah Manis
Keberhasilan penelitian ini bukan hanya hasil teknologi, tetapi juga kombinasi kepercayaan terhadap kearifan lokal. Selama bertahun-tahun, warga setempat telah melaporkan jejak-jejak hewan misterius, seperti lubang kecil di tanah yang dikenal sebagai "nose pokes". Namun, butuh waktu hingga bukti ilmiah benar-benar terkumpul.
Pentingnya Evolusi dan Pelestarian
Kehadiran echidna ini sangat penting bukan hanya dari sisi konservasi, tetapi juga untuk memahami sejarah evolusi mamalia. Monotremata, kelompok hewan tempat echidna berasal, menyimpang dari jalur evolusi mamalia lainnya lebih dari 200 juta tahun lalu. Mereka adalah saksi hidup dari bentuk awal kehidupan mamalia, yang kini hampir punah.
Saat ini, satu-satunya habitat yang terkonfirmasi dihuni oleh Zaglossus attenboroughi adalah Pegunungan Cyclops. Wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai habitat lain, seperti Pegunungan Oenaka di Papua Nugini, belum memberikan tanda-tanda keberadaan spesies ini dalam dekade terakhir.
Harapan dari Hutan yang Terabaikan
Temuan ini menjadi pengingat betapa pentingnya kawasan-kawasan terpencil seperti Papua dalam menjaga kekayaan hayati bumi. Di tengah krisis keanekaragaman global, di mana ribuan spesies terancam punah dan ratusan lainnya telah lama tidak terpantau, penemuan ini menyuntikkan harapan baru.
Dengan perlindungan yang tepat dan dukungan terhadap riset di wilayah-wilayah minim eksplorasi, spesies purba seperti echidna ini masih memiliki peluang untuk bertahan. Ia bukan hanya simbol dari keunikan fauna Indonesia, tapi juga dari potensi besar yang masih tersembunyi di hutan-hutan tropis kita. (*)
Kategori :