Kejeniusan dan Kebiasaan Unik: Studi Tentang Pola Hidup Orang-Orang Cerdas

Foto: Ilustrasi/Freepik--
Radarlambar.bacakoran.co- Beberapa individu dengan tingkat kecerdasan tinggi sering menunjukkan kebiasaan yang tidak lazim di mata masyarakat.
Sejumlah penelitian telah mengungkapkan pola perilaku tertentu yang cenderung dimiliki oleh mereka yang memiliki IQ tinggi.
Salah satu contoh terkenal adalah Albert Einstein, seorang ilmuwan asal Jerman yang mengembangkan teori relativitas.
Sepanjang hidupnya, ia dikenal memiliki kebiasaan unik, seperti tidur minimal 10 jam sehari dan sesekali tidur siang meskipun hanya dalam hitungan detik. Selain itu, ia juga memiliki kebiasaan berlayar yang dianggap sebagai salah satu caranya untuk berpikir lebih dalam.
Di luar kehidupan Einstein, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kecerdasan tinggi sering kali merasa kurang puas ketika menghabiskan waktu untuk bersosialisasi. Mereka lebih nyaman menghabiskan waktu sendiri untuk merenung dan mengembangkan ide-ide baru.
Selain itu, penelitian dari Asosiasi Psikologi Amerika menemukan hubungan antara dominasi tangan kiri dan kreativitas. Orang-orang dengan otak yang lebih simetris, seperti yang diduga dimiliki Einstein, cenderung memiliki pemikiran kreatif yang lebih luas meskipun berisiko terhadap gangguan mental tertentu.
Orang dengan kecerdasan tinggi juga sering kali memiliki pola tidur yang tidak teratur. Mereka cenderung lebih aktif di malam hari karena suasana yang lebih tenang memberikan ruang bagi mereka untuk berpikir dan berkarya.
Rasa ingin tahu yang tinggi juga menjadi salah satu ciri khas orang cerdas. Studi tahun 2016 menunjukkan bahwa anak-anak dengan skor IQ tinggi cenderung lebih terbuka terhadap pengalaman baru ketika dewasa. Mereka tidak mudah menerima sesuatu begitu saja tanpa memahami alasan di baliknya.
Kebiasaan berbicara sendiri juga kerap ditemukan pada individu dengan kecerdasan tinggi. Hal ini diduga membantu mereka meningkatkan daya ingat serta mempertajam pola pikir. Selain itu, mereka juga cenderung lebih sering mengkritik diri sendiri dibandingkan individu dengan kecerdasan rata-rata.
Penelitian pada tahun 2015 menemukan hubungan antara kecerdasan verbal dan kecenderungan untuk merasa khawatir atau terlalu banyak berpikir. Mereka yang memiliki wawasan luas cenderung lebih waspada terhadap potensi ancaman dan selalu ingin mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan.
Faktor lain yang menarik adalah kecenderungan hidup dalam lingkungan yang berantakan. Studi dari University of Minnesota menemukan bahwa individu dengan ruang kerja yang tidak terlalu rapi justru mampu menghasilkan lebih banyak ide kreatif dibandingkan mereka yang bekerja di tempat yang sangat terorganisir.
Profesor Cornell, Robert J. Sternberg, menjelaskan bahwa kecerdasan tidak hanya sekadar kemampuan untuk menguasai teori, tetapi juga mencakup kemampuan untuk belajar dari pengalaman, memahami konsep abstrak, serta menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.