Penipuan Pakai AI Kian Canggih, Ini Empat Modus yang Harus Diwaspadai

Minggu 22 Jun 2025 - 18:03 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Penipuan berbasis kecerdasan buatan (AI) semakin marak pada 2025. Pelaku kejahatan siber kini memanfaatkan teknologi seperti deepfake, kloning suara, dan chatbot untuk menyasar individu dan institusi secara masif.

Laporan terbaru mengidentifikasi empat modus utama yang digunakan:

1. Penipuan BEC dengan Deepfake

Penjahat menggunakan video dan audio palsu menyerupai atasan perusahaan untuk memerintahkan transfer dana. Email bisnis kini sebagian besar dihasilkan oleh AI, meningkatkan risiko kebocoran dana di sektor korporasi.

2. Chatbot Penipu Asmara

AI digunakan untuk membuat chatbot yang menyamar sebagai pasangan potensial. Percakapan dirancang sangat natural dan emosional untuk membangun kepercayaan korban dan kemudian menipunya.

3. "Pig Butchering" Skala Besar

Modus penipuan investasi atau asmara ini kini dilakukan massal menggunakan AI dan alat otomatis di media sosial. Deepfake video dan suara ditambahkan agar terlihat lebih meyakinkan.

4. Pemerasan Deepfake terhadap Pejabat

Video palsu berisi wajah tokoh publik dibuat dari konten daring seperti YouTube dan LinkedIn, lalu digunakan untuk mengancam korban dengan permintaan pembayaran dalam bentuk kripto.

Dengan teknologi yang semakin mudah diakses, risiko penipuan AI diperkirakan terus meningkat dan menyasar kalangan masyarakat luas hingga level eksekutif.(*)

Kategori :