Kerusakan Jalur Temiangan Hill Terus Bertambah

Minggu 29 Jun 2025 - 17:18 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Nopriadi

GEDUNGSURIAN – Kondisi badan jalan di jalur Trimulyo, Kecamatan Gedungsurian, Kabupaten Lampung Barat, tepatnya di kawasan tanjakan dan turunan Temiangan Hill yang masuk wilayah Pekon Trimulyo, kini semakin memprihatinkan. 

Hampir seluruh badan jalan yang sebelumnya berlapis aspal jenis Lapen telah terkelupas, menyisakan permukaan tanah yang licin dan membahayakan, terutama saat musim hujan.

Kerusakan yang terjadi tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengancam keselamatan para pengguna jalan. Jalur ini merupakan akses vital yang menghubungkan Lampung Barat dengan Kabupaten Tanggamus. 

Akibatnya, setiap pengendara yang melintas, khususnya saat cuaca buruk, harus ekstra hati-hati karena berisiko tergelincir.

Sodriansyah, salah seorang warga yang kerap melintas di jalur tersebut, mengaku mulai enggan melewati Temiangan Hill ketika hujan turun. Ia menyebutkan, beberapa kali mengalami kejadian mobil yang digunakannya tersangkut akibat kondisi jalan yang licin dan berlumpur.

“Kalau sudah hujan, saya lebih memilih putar balik atau menunggu reda. Beberapa kali mobil saya tidak kuat menanjak, bannya selip dan malah melintang di jalan. Sudah banyak pengendara motor maupun mobil yang tergelincir di sini,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kerusakan jalan sebenarnya terjadi hampir di sepanjang ruas dari Pekon Trimulyo menuju Pekon Sinar Jaya. Namun, menurutnya, titik paling krusial dan membutuhkan perhatian segera adalah tanjakan dan turunan di kawasan Temiangan Hill.

“Kalau dilihat secara keseluruhan, memang banyak titik rusak. Tapi yang paling membahayakan itu tanjakan dan turunan di Temiangan Hill. Kami berharap pemerintah segera melakukan perbaikan sebelum terjadi kecelakaan fatal,” imbuhnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Penjabat (Pj) Peratin Trimulyo, Buchori, SP., membenarkan bahwa pihaknya telah menerima banyak aspirasi dari masyarakat terkait kondisi jalan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa jalur tersebut juga merupakan penghubung antar kabupaten sehingga memiliki intensitas lalu lintas yang cukup tinggi.

“Kami sangat memahami kekhawatiran masyarakat. Usulan perbaikan jalan sudah kami sampaikan melalui jalur resmi ke pemerintah daerah. Kami berharap pemerintah dapat segera merealisasikan perbaikan, khususnya di titik yang rawan agar aktivitas masyarakat dan konektivitas antarwilayah tidak terganggu,” jelas Buchori.

Dengan semakin rusaknya infrastruktur jalan di Temiangan Hill, warga berharap perhatian serius dari pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan konkret. Sebab, jika terus dibiarkan, bukan hanya aktivitas warga yang terganggu, namun potensi kecelakaan juga semakin besar. (rinto/nopri)

 

Kategori :