Coffee Camp Vol. 3 Meracik Kopi, Merajut Kolaborasi di Kebuntebu

Mahasiswa KKN IPB di Pekon Purajaya Kecamatan Kebuntebu Melaksanakan Kegiatan Merajut Kolaborasi. -Foto Dok-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Aroma kopi yang menyeruak di udara, tenda-tenda yang berdiri di bawah langit sore, serta perbincangan hangat di antara para petani, pelaku UMKM, akademisi, dan penikmat kopi menjadi pemandangan khas di Lapangan Kebuntebu pada awal Agustus 2025. 

Ketua Pelaksana Coffee Camp Vol 3 Oky Widiatama mengungkapkan awal Agustus, kawasan ini menjadi pusat pertemuan berbagai kalangan dalam ajang Coffee Camp Volume 3 yang mengusung tema “Berdistraksi Kopi”.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Desa Sejahtera Astra, sebuah inisiatif yang menggabungkan pengembangan ekonomi lokal, regenerasi petani, dan promosi pariwisata. 

“Tujuan utamanya bukan sekadar mengangkat popularitas kopi Lampung Barat, tetapi juga membangun ekosistem kopi yang berkelanjutan dari hulu hingga hilir,” ungkap Oky Widiatama.

Gelaran Coffee Camp Vol. 3 dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, mulai dari Ketua Bappeda Lampung Barat, Ketua Dinas Perkebunan dan Peternakan, hingga Direktur Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University. Kehadiran organisasi seperti Rikolto dan Rainforest Alliance menambah bobot kegiatan ini. Dukungan juga datang dari berbagai sponsor, serta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IPB yang menjadi bagian dari panitia penyelenggara.

Keterlibatan lintas sektor ini mencerminkan keseriusan semua pihak untuk membangun kolaborasi. “Kopi tidak hanya soal rasa, tetapi juga tentang kehidupan yang tumbuh di sekitarnya,” ujar salah satu panitia, menggambarkan semangat yang terasa selama acara berlangsung.

Coffee Camp Vol. 3 menghadirkan beragam aktivitas yang memadukan unsur edukasi, hiburan, dan pemberdayaan. Peserta dapat mengikuti workshop ecoprint, yang mengajarkan teknik pewarnaan alami menggunakan daun dan bunga, serta fun camping untuk merasakan sensasi bermalam di alam terbuka.

Di area bazar, produk-produk UMKM lokal dipamerkan, mulai dari olahan kopi, makanan tradisional, hingga kerajinan tangan. Pengunjung juga dapat mencoba manual brewing dan fun cupping—dua cara menikmati kopi sambil mempelajari karakter rasa dari berbagai jenis biji.

Tidak ketinggalan, kegiatan penanaman bibit kopi menjadi simbol penting regenerasi petani. Aksi ini diharapkan dapat menjaga keberlanjutan produksi kopi Lampung Barat di masa depan.

Bagi para petani muda, acara ini menjadi ruang belajar dan berbagi pengalaman dengan para ahli. Sementara itu, bagi pengunjung umum, Coffee Camp adalah pintu masuk untuk mengenal lebih dekat kekayaan kopi Lampung Barat dan potensi wisata yang menyertainya.

Keberhasilan Coffee Camp Vol. 3 menjadi bukti bahwa kopi mampu menjadi penghubung berbagai kepentingan—ekonomi, sosial, hingga lingkungan. Seperti halnya secangkir kopi yang menyatukan berbagai rasa, kegiatan ini mempersatukan beragam pihak dengan satu tujuan: membangun masa depan kopi yang lebih cerah.

Penyelenggara berjanji akan menghadirkan inovasi dan kejutan pada Coffee Camp Volume 4 yang dijadwalkan tahun depan. Hingga saat itu tiba, aroma kopi dari Kebuntebu akan terus menguar, membawa cerita kolaborasi yang tak lekang waktu. (rinto/lusiana)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan