Pesawat Batik Air Gagal Mendarat di Lubuklinggau, Putar Balik ke Soekarno-Hatta Akibat Cuaca Buruk

Senin 30 Jun 2025 - 15:16 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlamnbar.bacakoran.co -Sebuah pesawat Batik Air yang melayani rute penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, menuju Bandara Silampari di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, terpaksa kembali ke bandara asal karena kondisi cuaca buruk yang mengganggu proses pendaratan.

Insiden ini terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025. Pesawat yang mengangkut 141 orang penumpang dan awak tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Silampari pukul 15.20 WIB. Namun, sesaat sebelum mendarat, pesawat menghadapi situasi cuaca ekstrem yang menyebabkan jarak pandang sangat terbatas, hanya sekitar 1.000 meter. Hujan lebat disertai badai dan keberadaan awan Cumulonimbus di sekitar bandara membuat kondisi tidak memenuhi ambang batas keselamatan untuk pendaratan.

Pilot sempat melakukan prosedur pengulangan pendaratan (go around) dan memutar di udara sambil menunggu kondisi membaik. Namun setelah dipastikan cuaca tidak menunjukkan perbaikan signifikan, keputusan pun diambil untuk kembali ke Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 15.40 WIB.

Setelah menunggu beberapa waktu, pesawat kembali diberangkatkan dari Soekarno-Hatta pada pukul 18.05 WIB dan akhirnya berhasil mendarat dengan aman di Bandara Silampari pukul 19.22 WIB.

Kementerian Perhubungan menegaskan pentingnya prioritas keselamatan penerbangan dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Operator penerbangan juga diingatkan untuk tetap memberikan pelayanan optimal kepada penumpang yang terdampak.

Sementara itu, sebuah video terkait insiden pendaratan darurat sempat viral di media sosial. Tayangan yang diunggah melalui akun Instagram memperlihatkan kondisi pesawat Batik Air yang mendarat dengan posisi miring akibat angin kencang dan hujan deras. Dalam narasi video disebutkan bahwa sejumlah pesawat lain yang hendak mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada saat bersamaan juga mengalami kendala dan harus menunggu di udara sampai cuaca kembali normal. (*)

Kategori :