SUKAU - Dalam upaya memperkuat layanan kesehatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan, Puskesmas Buaynyerupa Kecamatan Sukau meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk seluruh siswa dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Program ini dimulai pada tahun ajaran baru 2025/2026 dan akan dilaksanakan secara menyeluruh di seluruh wilayah kerja Puskesmas.
Program CKG bukan sekadar pemeriksaan fisik biasa, melainkan sebuah pendekatan terpadu untuk mendeteksi dini potensi masalah kesehatan pada anak usia sekolah sekaligus menanamkan kesadaran hidup sehat sejak dini. Pemeriksaan mencakup aspek kesehatan penting seperti status gizi, kondisi penglihatan dan pendengaran, kesehatan gigi dan mulut, tekanan darah, kadar gula darah, hingga skrining terhadap gejala tuberkulosis dan kesehatan mental.
Kepala Puskesmas Buaynyerupa, Metty Sylviani, menegaskan bahwa sekolah adalah tempat yang sangat strategis untuk menjangkau anak-anak dalam usia tumbuh kembang. Menurutnya, menjaga kesehatan siswa tidak hanya penting untuk menunjang proses belajar-mengajar, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan generasi muda.
“Melalui program ini, kami ingin menghadirkan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh siswa tanpa harus keluar dari lingkungan sekolah. Ini bentuk pelayanan jemput bola, sekaligus edukasi langsung tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak usia dini,” ujar Metty.
Lebih dari sekadar pemeriksaan, kegiatan ini juga dirancang menjadi ruang edukasi yang menyenangkan dan partisipatif. Para siswa akan mendapatkan penjelasan mengenai gaya hidup sehat, cara merawat tubuh, dan pentingnya memperhatikan kebersihan diri serta lingkungan.
Tim kesehatan yang diterjunkan juga memberikan bimbingan langsung kepada guru dan pihak sekolah untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan, khususnya jika ditemukan kondisi kesehatan tertentu yang memerlukan penanganan lanjutan.
Metty menjelaskan bahwa saat ini banyak anak sekolah yang tampak sehat secara fisik, namun menyimpan potensi gangguan seperti anemia, gangguan penglihatan ringan, atau tekanan darah tidak stabil. Bahkan, isu kesehatan jiwa seperti stres belajar atau kecemasan sosial mulai muncul pada siswa di usia sekolah dasar dan menengah. Melalui program ini, pihak puskesmas berharap dapat mendeteksi sejak dini kondisi-kondisi tersebut, sehingga tidak mengganggu perkembangan anak di masa depan.
Puskesmas Buaynyerupa juga memastikan bahwa kegiatan ini akan dilakukan secara berkelanjutan dengan jadwal terstruktur dan pelibatan tenaga kesehatan profesional, serta kader UKS di masing-masing sekolah. Dengan komitmen tersebut, sekolah diharapkan menjadi zona aman, sehat, dan peduli terhadap tumbuh kembang anak secara menyeluruh.
“Kami tidak ingin ada anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan tanpa diketahui. Dengan CKG, kami hadir lebih awal, lebih dekat, dan lebih peduli,” pungkas Metty. (edi/lusiana)