RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengecam tawaran bantuan air yang diajukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pezeshkian menilai tawaran tersebut tidak bisa dipercaya karena Israel selama ini memblokir akses pangan dan air bagi warga Gaza.
Lewat unggahan di X pada Rabu (13/8/2025), Pezeshkian menyebut tindakan Israel membawa bantuan ke Iran sebagai sebuah “fatamorgana”. Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan lama antara kedua negara yang telah menjadi musuh bebuyutan.
Pezeshkian menambahkan, Israel hanya berpura-pura peduli terhadap rakyat Iran. Ia menekankan pentingnya melihat penderitaan warga Gaza akibat kelaparan, kekurangan air bersih, dan terbatasnya akses obat-obatan akibat blokade Israel.
Sementara itu, Netanyahu sebelumnya menyatakan melalui video pada 12 Agustus bahwa Israel bersedia membantu Iran mengatasi masalah kekeringan yang semakin parah. Tawaran itu dilakukan dengan catatan Iran lepas dari rezim Republik Islam yang saat ini berkuasa.
Konflik antara Israel dan Iran memuncak pada Juni 2025. Serangan Iran ke Israel menewaskan 28 orang, sementara balasan Israel menewaskan hampir 1.100 warga Iran. Banyak bangunan di Israel mengalami kerusakan parah akibat serangan rudal.
Iran saat ini menghadapi krisis air serius, yang menurut beberapa pengamat disebabkan oleh kekeringan berkepanjangan serta pengelolaan air yang kurang efektif. Kondisi ini memperburuk situasi sosial dan ekonomi di berbagai wilayah Iran.
Tanggapan Pezeshkian mencerminkan ketegangan politik yang mendalam antara Teheran dan Tel Aviv. Ia menegaskan bahwa bantuan dari musuh yang selama ini menindas warga Palestina tidak dapat dijadikan solusi bagi krisis air di Iran.
Situasi ini menambah daftar panjang ketegangan regional di Timur Tengah. Selain konflik Israel-Iran, masyarakat internasional terus menyoroti penderitaan warga sipil di Gaza dan dampak geopolitik dari permusuhan kedua negara. (*)
Kategori :