Iran Ancam Balas Serangan AS-Israel, Ketegangan Kawasan Memuncak

Perundingan Nuklir Iran-AS di Roma Tantangan dan Prospek Ke Depan. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan kesiapan negaranya untuk menghadapi setiap serangan militer baru dari Amerika Serikat dan Israel. Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah pada Rabu (16/7/2025), Khamenei menyebut Iran memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan yang lebih besar dibandingkan konflik 12 hari sebelumnya dengan Israel.

Pernyataan tersebut muncul setelah Iran meluncurkan rentetan rudal ke Pangkalan Al Udeid di Qatar, yang merupakan salah satu fasilitas militer regional penting milik Amerika. Serangan itu dilakukan sebagai balasan atas pengeboman besar-besaran yang dilancarkan Israel terhadap Iran pada 13 Juni 2025.

Serangan udara Israel telah menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran, dengan korban jiwa lebih dari 1.000 orang menurut laporan Teheran. Sebagai respons, Iran meluncurkan drone dan rudal ke wilayah Israel, menewaskan sedikitnya 28 orang berdasarkan data otoritas Israel.

Konflik yang berlangsung selama 12 hari ini memicu eskalasi di kawasan dan menghentikan proses negosiasi nuklir yang telah dimulai sejak April 2025. Dua hari sebelum putaran keenam perundingan nuklir, Amerika Serikat turut melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz, membuat pembicaraan terhenti total.

Saat ini, tekanan internasional terus meningkat agar Iran kembali ke meja perundingan. Amerika Serikat bersama tiga negara Eropa menetapkan akhir Agustus sebagai tenggat waktu untuk mencapai kesepakatan nuklir baru. Namun, parlemen Iran bersikeras tidak akan melanjutkan perundingan sebelum beberapa prasyarat terpenuhi.

Iran menyatakan akan terus mempertahankan posisi kuat baik dalam bidang diplomasi maupun militer, dengan tekad menghadapi segala ancaman yang datang. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan