Radarlambar.bacakoran.co.id – Keberadaan alien hingga kini masih menjadi misteri besar. Sejumlah penelitian terbaru dari ilmuwan Harvard kembali memicu perdebatan, mulai dari dugaan kunjungan peradaban luar angkasa di Bumi hingga kemungkinan alien hidup menyamar sebagai manusia.
Pada 2023 lalu, tim peneliti yang dipimpin Avi Loeb menemukan pecahan benda luar angkasa misterius di dasar Samudra Pasifik. Fragmen yang disebut spherules itu diyakini berasal dari meteor alien "IM1" yang jatuh pada 2014. Materialnya terdiri dari campuran besi, magnesium, dan titanium yang diklaim berbeda dari meteorit biasa.
Loeb meyakini objek tersebut merupakan bukti teknologi alien. Namun klaim itu ditolak sejumlah ilmuwan, termasuk kurator debu kosmik NASA Marc Fries, yang menilai material itu bisa berasal dari meteorit umum, gunung api, hingga sisa knalpot kendaraan.
Terlepas dari kontroversi itu, Loeb menegaskan perlu riset lanjutan untuk memastikan asal-usul temuan tersebut. Ia juga sebelumnya dikenal karena hipotesis bahwa objek asing Oumuamua yang melintas pada 2017 merupakan teknologi buatan alien.
Di sisi lain, laporan terbaru kelompok peneliti Harvard yang berkolaborasi dengan profesor Universitas Teknologi Montana, Michael Masters, menyebutkan kemungkinan alien telah lama berada di Bumi dengan cara menyamar menjadi manusia.
Artikel ilmiah itu bahkan menyinggung dugaan keberadaan pangkalan rahasia alien di bawah tanah atau sisi jauh bulan. “Kami tidak mengatakan ini benar seratus persen. Namun ini adalah kemungkinan yang patut dipertimbangkan,” kata Masters, dikutip dari Yahoo News, Rabu (20/8/2025).
Penelitian ini juga mencoba menjelaskan maraknya laporan penampakan UFO, termasuk 1.650 kasus yang diselidiki Pentagon antara Mei 2023 hingga Juni 2024. Meski militer AS menolak menyebutnya sebagai teknologi alien, beberapa objek disebut melakukan manuver udara yang melampaui kemampuan teknologi modern.
Menariknya, makalah yang ditulis Masters bersama peneliti Harvard, Tim Lomas dan Brendan Case, dilaporkan sempat dihapus dari platform ResearchGate tak lama setelah diterbitkan pada Juli 2025. Hal ini memunculkan spekulasi adanya upaya penutupan informasi terkait penelitian alien.(*)