Benarkah? Peneliti Ungkap Pesawat Alien akan Serang Bumi Tahun Ini

Ilustrasi. objek antargalaksi misterius, yang diduga kuat pesawat ruang angkasa alien, dikabarkan bakal menyerang Bumi tahun ini. Foto: Istockphoto--
Radarlambar.bacakoran.co- Sebuah objek luar angkasa misterius bernama 3I/ATLAS kembali memicu spekulasi global, terutama setelah sekelompok peneliti menyatakan bahwa objek tersebut kemungkinan merupakan teknologi alien yang sedang menuju Tata Surya.
Publik diguncang oleh kemungkinan bahwa benda asing itu berpotensi membawa ancaman bagi Bumi, bahkan disebut-sebut bisa memicu bencana besar antara November hingga Desember mendatang.
Penelitian ini tertuang dalam makalah ilmiah bertajuk Is The Interstellar Object 3I/ATLAS Alien Technology, yang dipublikasikan di jurnal pracetak arXiv pada 21 Juli lalu. Studi tersebut dipimpin oleh Abraham Loeb, atau dikenal sebagai Avi Loeb, seorang profesor dari Universitas Harvard yang kerap menjadi sorotan karena hipotesisnya yang kontroversial terkait kehidupan alien.
Objek 3I/ATLAS, pertama kali terdeteksi pada awal Juli, diklaim tengah melaju dengan kecepatan lebih dari 209 ribu kilometer per jam, menuju Matahari. Kecepatannya yang sangat tinggi serta lintasan uniknya dari sudut berbeda dibandingkan objek antarbintang sebelumnya, menjadi alasan utama tim peneliti untuk menganggap bahwa objek ini bukan sekadar fenomena alam biasa.
Dalam simulasi yang mereka paparkan, objek ini akan melintasi planet-planet utama seperti Jupiter, Mars, dan Venus, sebelum mencapai titik terdekatnya dengan Matahari (perihelion) pada akhir November. Para peneliti berspekulasi bahwa saat itulah objek dapat menyebarkan perangkat teknologi tersembunyi atau bahkan melakukan manuver mata-mata terhadap planet-planet di Tata Surya, termasuk Bumi. Ketersembunyian objek dari pengamatan Bumi saat perihelion disebut sebagai salah satu indikator kemungkinan misi yang disengaja.
Meski demikian, banyak ilmuwan dunia menanggapi klaim ini dengan skeptis. Beberapa pakar astronomi dari Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat menyatakan bahwa objek tersebut lebih mungkin merupakan komet biasa yang berasal dari sistem bintang lain. Dengan teknologi pengamatan dan pemodelan lintasan yang lebih akurat, mayoritas komunitas astronomi meyakini bahwa 3I/ATLAS adalah fenomena alami yang bukan berasal dari peradaban luar angkasa.
Para peneliti dari berbagai observatorium global kini tengah memantau objek tersebut secara aktif. Mereka menganggap penting untuk terus mempelajari karakteristik fisiknya dan asal-usulnya sebagai bagian dari eksplorasi ilmiah, tanpa langsung menyimpulkan adanya bahaya terhadap Bumi.
Meskipun begitu, makalah yang dipimpin oleh Avi Loeb tetap menekankan bahwa hipotesis alien bukan ditujukan sebagai sebuah kebenaran tunggal, melainkan sebagai skenario alternatif yang layak dianalisis. Loeb sendiri mengakui bahwa kemungkinan terbesar tetap mengarah pada asal-usul alami objek, namun ia menilai pentingnya membuka ruang diskusi dan eksplorasi terhadap skenario yang tidak konvensional.
Loeb, yang dikenal karena pernyataan kontroversialnya mengenai asteroid Oumuamua yang sempat diduga sebagai pesawat alien, telah lama mengusulkan pendekatan baru dalam astronomi yang lebih terbuka terhadap kemungkinan keberadaan kecerdasan non-manusia di luar Bumi. Meski pendekatan ini sering dikritik, banyak kalangan menganggapnya sebagai bentuk pengayaan dalam dialog ilmiah global.
Sejumlah pengamat juga menyoroti maraknya publikasi ilmiah pracetak yang belum melalui proses peer-review, seperti makalah ini. Meski sah dalam konteks akademik, publik diimbau agar tidak langsung menelan bulat klaim-klaim yang belum tervalidasi secara penuh oleh komunitas ilmiah.
Sampai saat ini, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa 3I/ATLAS membawa ancaman langsung bagi umat manusia. Namun, kehadirannya menjadi pengingat penting akan luasnya misteri jagat raya dan perlunya kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai fenomena antariksa.(*)