Misteri Garis Wallace Terpecahkan, Mengapa Spesies Asia Bisa Menyeberang tapi Australia Tidak

Kamis 28 Aug 2025 - 14:48 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co – Meski letaknya berdekatan, Indonesia dan Australia memiliki perbedaan mencolok dalam hal keanekaragaman hayati. Temuan terbaru ilmuwan Australia kembali menegaskan pentingnya garis Wallace, batas biogeografis yang membelah fauna Asia dan Australia.

Garis Wallace dipetakan pertama kali oleh naturalis Alfred Wallace pada 1863, ketika ia melakukan perjalanan ilmiah melewati Indonesia, Singapura, Filipina, hingga Papua Nugini. Ia menyadari perbedaan mencolok antara spesies Asia dan Australia, yang kemudian menimbulkan pertanyaan besar: mengapa hewan Asia bisa menyeberang ke wilayah timur garis, sementara hewan dari Australia tidak bisa menembus ke barat?

Penelitian terbaru menjawab misteri ini. Menurut ilmuwan, penyebab utamanya adalah perubahan iklim ekstrem akibat pergerakan tektonik sekitar 35 juta tahun lalu. Saat Australia terpisah dari Antartika dan bertumbukan dengan Asia, terbentuklah wilayah Nusantara sekaligus memicu terbentuknya Arus Sirkumpolar Antartika (ACC), arus laut terbesar di dunia yang berperan penting mengatur iklim Bumi.

Dengan menggunakan model komputer, para peneliti mempelajari lebih dari 20 ribu spesies di kedua sisi garis Wallace. Hasilnya menunjukkan bahwa iklim Asia Tenggara, termasuk Indonesia, lebih hangat dan basah, sedangkan Australia mengalami musim dingin dan kering. Kondisi ini membuat spesies dari Asia lebih mudah beradaptasi ketika menyeberang ke wilayah Indonesia hingga mendekati zona Australia. Sebaliknya, spesies Australia tidak mampu bertahan di ekosistem lembap khas Asia.

Temuan ini menegaskan bahwa sejarah geologi, perubahan iklim, dan adaptasi ekologis bersama-sama membentuk batas biogeografis yang hingga kini masih memisahkan flora dan fauna Nusantara dari benua Australia.(*)

Kategori :