RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) bersama aliansi mahasiswa berencana menggelar aksi unjuk rasa besar pada Rabu (17/9) di Jakarta. Aksi ini akan berlangsung di tiga titik utama, yakni Kementerian Perhubungan, Istana Negara, dan DPR RI.
Ketua Umum Garda Indonesia sekaligus inisiator aksi, Igun Wicaksono, menyebut bahwa unjuk rasa tidak hanya melibatkan komunitas pengemudi ojol, tetapi juga mahasiswa dari BEM Universitas Indonesia dan sejumlah aliansi mahasiswa lainnya.
Tuntutan utama massa aksi adalah pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi. Desakan ini disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional. Igun menilai kinerja Kementerian Perhubungan mengalami kemunduran sejak Dudy menjabat, terutama dalam mengelola regulasi yang berkaitan dengan transportasi online.
Selain itu, massa aksi menilai kebijakan Kemenhub terlalu berpihak kepada perusahaan aplikasi transportasi, bukan kepada pekerja lapangan. Mereka menuding adanya pola vendor driven policy yang membuat regulasi lebih menguntungkan aplikator dibandingkan pengemudi.
Berikut daftar tuntutan utama aksi ojol R2, driver online R4, dan kurir online:
Memasukkan RUU Transportasi Online dalam Prolegnas 2025–2026.
Menetapkan potongan aplikator maksimal 10 persen.
Menerbitkan regulasi tarif antar barang dan makanan.
Melakukan audit investigatif terhadap potongan 5 persen yang diambil aplikator.
Menghapus sistem aceng, slot, multi order, dan member berbayar.
Mencopot Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi.
Mengusut tuntas tragedi 28 Agustus 2025.
Aksi ini diperkirakan akan menyedot ribuan massa dan menjadi salah satu unjuk rasa terbesar yang digelar oleh komunitas transportasi online sepanjang tahun ini.(*)