RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Hamas menyerahkan jenazah seorang sandera Israel kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada 4 November 2025, di bawah perjanjian gencatan senjata dengan Israel. Jenazah yang diserahkan diidentifikasi sebagai Staf Sersan Itay Chen dan ditemukan di bawah reruntuhan kawasan timur Shejaiya, Kota Gaza.
Perjanjian gencatan senjata menetapkan “garis kuning” sebagai batas penarikan awal, memisahkan wilayah yang masih berada di bawah kendali militer Israel dengan daerah yang boleh diakses warga Palestina. Dalam fase pertama, Hamas membebaskan 20 sandera hidup dan menyerahkan 21 jenazah dari total 28 sandera yang tewas.
Meski gencatan senjata berlaku, serangan sporadis Israel masih terjadi di Gaza, sementara warga menghadapi kesulitan mendapatkan makanan dan bantuan kemanusiaan. Di Tepi Barat, tentara dan pemukim Israel juga melancarkan operasi penangkapan dan penganiayaan di Nablus dan Ramallah.
Selain itu, laporan menyebut Amerika Serikat telah mengedarkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk membentuk pasukan stabilisasi internasional di Gaza. Pemukim Israel juga kembali menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dengan pengawalan militer.