7 Warga Lampung Barat Siap Terbang ke Malaysia, Semua Biaya Ditanggung Perusahaan!

Sabtu 29 Nov 2025 - 16:08 WIB
Reporter : Lusiana Purba

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Tujuh warga Kabupaten Lampung Barat saat ini tengah menjalani proses pendaftaran untuk bekerja di Malaysia melalui perusahaan penyalur tenaga kerja PT Zisra Dwi Jaya. Mereka sebelumnya telah menyelesaikan pelatihan kerja sebagai plantation worker atau pekerja perkebunan kelapa sawit.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Lampung Barat, Haiza Rinsa, S.H., menjelaskan bahwa seluruh peserta telah mengikuti pelatihan di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung, Hajimena, Natar, Lampung Selatan. Setelah pelatihan dinyatakan tuntas, ketujuh peserta kini memasuki tahap administrasi pendaftaran ke perusahaan di Malaysia.

Haiza mengungkapkan bahwa pada awalnya terdapat 11 warga yang mendaftarkan diri. Namun empat orang memutuskan mengundurkan diri karena tidak mendapatkan izin dari keluarga. “Jadi total peserta yang tetap melanjutkan proses ada tujuh orang. Rinciannya satu warga Kecamatan Bandarnegeri Suoh, empat warga Balikbukit, satu warga Batuketulis, dan satu warga Belalau,” jelasnya.

Menurut Haiza, keberangkatan pekerja migran ini bukan sekadar pengadaan lapangan kerja, tetapi juga strategi pemerintah daerah untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Kawasan tersebut selama ini rentan terhadap aktivitas perambahan hutan akibat keterbatasan alternatif mata pencaharian.

Program ini merupakan tindak lanjut Nota Kesepakatan antara BP2MI dan Pemerintah Provinsi Lampung, Nomor MoU.60/02.01/KS.01/VII/2025 tertanggal 30 Juli 2025. Kesepakatan tersebut sejalan dengan arahan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding dan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, khususnya dalam upaya penanganan isu deforestasi di wilayah Suoh dan Bandar Negeri Suoh.

“Kami ingin masyarakat memiliki pilihan pekerjaan yang legal, aman, dan berkelanjutan tanpa harus bergantung pada aktivitas yang berpotensi merusak hutan,” tegas Haiza.

Melalui kerja sama Disnakerperin Lampung Barat, BP3MI Provinsi Lampung, dan PT Zisra Dwi Jaya, dibuka kesempatan bekerja di Genting Tanjung Bahagia SDN BHD, Malaysia. Perusahaan tersebut membutuhkan 150 pekerja laki-laki dengan rentang usia 18–45 tahun untuk posisi plantation worker. Gaji awal berkisar RM 1.500–1.700, atau sekitar Rp 5,7–7 juta per bulan.

Seluruh biaya pemberangkatan mulai dari pelatihan, pembuatan paspor, hingga tempat tinggal di Malaysia ditanggung perusahaan. “Masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya. Semua proses berjalan resmi melalui Disnakerperin dan BP3MI sehingga aman dan mendapatkan perlindungan hukum penuh,” ujar Haiza.

Ia menambahkan bahwa kesiapan fisik dan mental calon pekerja menjadi fokus utama agar mereka dapat bekerja dengan aman dan produktif. “Kami ingin mereka berangkat siap, mampu bersaing, dan membawa nama baik Lampung Barat.”

Haiza berharap program ini menjadi peluang nyata bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan tanpa harus merusak lingkungan. “Bekerja di luar negeri tidak hanya soal pendapatan, tetapi juga membuka wawasan dan memberikan masa depan yang lebih baik,” tutupnya. (lusiana) 

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait