PESISIR TENGAH – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kembali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa bumi yang hingga kini masih rentan terjadi di wilayah Kabupaten setempat.
Kepala BPBD Kabupaten Pesbar, Imam Habibudin, S.Hut., M.Si., mengatakan, wilayah Pesbar merupakan salah satu daerah yang rentan dilanda gempa bumi tektonik, karena Kabupaten tersebut merupakan salah satu wilayah yang dilalui oleh patahan/sesar semangko atau patahan sumatera. Dengan begitu rawan merasakan getaran gempa bumi walaupun pusat gempa terjadi di lokasi luar wilayah Pesbar.
“Seperti gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 5,6 yang terjadi di Bengkulu Selatan, Pukul 20.20 Wib pada Sabtu 23 Maret 2024, getaran gempa bumi itu sangat dirasakan masyarakat di Kabupaten Pesbar,” kata Imam, Minggu 24 Maret 2024.
Dikatakannya, gempa bumi tektonik yang terjadi di Bengkulu Selatan itu getarannya cukup dirasakan masyarakat di wilayah Pesbar, tapi sejauh ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan di Pesbar akibat gempa bumi di Bengkulu Selatan itu. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 5,6 terletak pada lokasi koordinat 4.66 LS, dan 102.72 BT, berada dilaut dengan jarak 31 Kilometer Barat Daya Bengkulu Selatan, dengan kedalaman 27 Kilometer.
“Kita tetap mengimbau masyarakat di Kabupaten Pesbar ini agar tidak panik saat terjadi gempa bumi, serta diharapkan agar tetap selalu meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya.
Begitu juga, kata dia, diwilayah Pesbar jika terjadi bencana gempa bumi dan terdapat ada kerusakan akibat gempa bumi maupun dampak lainnya itu diharapkan segera disampaikan ke Pemkab setempat maupun petugas terkait lainnya yang ada di Pekon, Kecamatan dan Kabupaten. Ditegaskannya, saat terjadi gempa bumi, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggngjawabkan kebenarannya. Selain tetap meningkatkan kewaspadaannya dan tidak panik, masyarakat juga diharapkan tetap tanggap jika terjadi bencana gempa bumi.
“Bukan hanya bencana gempa bumi saja, semua bencana alam lainnya pun diharapkan agar masyarakat harus tetap tanggap dan siaga, karena itu salah satu upaya untuk mengurangi risiko dampak akibat bencana yang terjadi,” pungkasnya. *