BALIKBUKIT - Kabupaten Lampung Barat, hingga kini masih mengandalkan dana transfer sebagai sumber pendapatan bumi beguai jejama sai betik tersebut. Rasio dana Transfer terhadap total pendapatan sebesar 93,03%, sedangkan rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan sebesar 6,97 %.
Hal tersebut diungkapkan, Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman, MM., pada penyampaian nota pengantar Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lampung Barat tahun anggaran 2023, melalui sidang paripurna DPRD Lampung Barat Senin 13 Mei 2024.
Menurut Nukman, dalam mengelola keuangan daerah, diperlukan kebijakan dan perencanaan yang matang dalam memperoleh sumber pendanaan dan penggunaan dana yang telah diperoleh.
Pemkab Lampung Barat, kata dia, terus berupaya menggali sumber-sumber PAD yang dimiliki, karena Pemkab Lampung Barat masih menggantungkan sumber pendanaan APBD dari Pemerintah Pusat melalui dana perimbangan.
"Rasio Dana Transfer terhadap total pendapatan sebesar 93,03, %. Sedangkan rasio PAD terhadap total pendapatan sebesar 6,97 %," ungkapnya.
Dijelaskan, pada tahun anggaran 2023 realisasi pendapatan Lampung Barat sebesar Rp985,83 miliar, lebih rendah Rp3,08 miliar lebih dari target sebesarRp988,91 miliar lebih, bila dibandingkan dengan Tahun 2022 realisasi pendapatan sebesar Rp1,024 triliun lebih mengalami penurunan sebesar (3,75%).
"Komposisi pendapatan Lampung Barat tahun 2023 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan yang Sah," ungkapnya.
Terusnya, realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun 2023 sebesar Rp68,74 miliar lebih, Pendapatan Transfer sebesar Rp917,08 miliar lebih. "Untuk belanja daerah terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak Terduga dan Belanja Transfer. Anggaran belanja daerah tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp1,017 triliun lebih terealisasi sebesar Rp984,40 miliar lebih atau 96,78%, dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp1,081 triliun lebih mengalami penurunan 97,18 miliar rupiah lebih atau (8,98%).
"Realisasi belanja tahun 2023 tersebut terdiri dari belanja operasi sebesar Rp693,08 miliar lebih, belanja modal sebesar Rp117,00 miliar lebih dan belanja tak terduga sebesar Rp1,50 miliar lebih, transfer bagi hasil ke desa sebesar Rp1,63 miliar lebih dan Transfer/Bantuan Keuangan sebesar Rp171,17 miliar lebih," ujarnya.
"Sedangkan Rasio Belanja Operasi terhadap total Belanja Daerah sebesar 70,41% dan Rasio Belanja Modal terhadap total Belanja Daerah sebesar 11,89%," sambungnya.
Lebih lanjut Nukman mengungkapkan, pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah untuk menutup selisih Pendapatan dan Belanja Daerah tahun berkenaan, dimana realisasi penerimaan pembiayaan adalah sebesar Rp48,17 miliar lebih dan realisasi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp18,91 miliar lebih sehingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tahun 2023 sebesar Rp30,68 miliar lebih.
"Kondisi Aset Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tahun 2023 adalah sebesar Rp2,91 triliun lebih jika kita bandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp2,84 triliun lebih maka terjadi peningkatan aset sebesar 75,00 miliar lebih atau 2,64%.
"Aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat sebagian besar terdiri atas aset tetap bersih Rp2,55 triliun lebih atau 87,69% dari keseluruhan aset yang dimiliki," pungkasnya. *