Radar Lambar - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) didampingi oleh Penjabat Gubernur Lampung Samsudin, meresmikan Gedung Jokowi Learning Centre (JLC) di SMA Kebangsaan, Kabupaten Lampung Selatan, pada Kamis 11 Juli 2024.
Peresmian ini ditandai dengan penekanan sirine yang diikuti dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini saya resmikan Gedung Jokowi Learning Centre SMA Kebangsaan di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung," ujar Presiden.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul sejak masa sekolah dalam menghadapi persaingan global.
Menurutnya, infrastruktur yang baik yang didukung oleh SDM unggul akan meningkatkan peringkat daya saing Indonesia di dunia.
"Tujuan membangun sekolah ini adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kita, terutama yang menengah ke bawah. Karena SDM unggul sangat diperlukan dalam rangka kompetisi dan persaingan antarnegara," katanya.
"Infrastruktur kita sebaik apapun, kalau SDM kita tidak baik, nanti akan terlihat di peringkat karena sekarang setiap tahun ada yang namanya world competitiveness ranking," lanjutnya.
Presiden mengapresiasi inisiatif pembangunan sekolah dengan fasilitas dan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran di seluruh daerah di Tanah Air, seperti SMA Kebangsaan.
Hal ini diyakini dapat mendukung penyiapan SDM unggul yang mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia.
"Kita akan memiliki SDM unggul yang dibutuhkan negara ini. Sudah sering saya sampaikan, ke depan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Kita ingin menjadi negara yang cepat dengan SDM yang menguasai teknologi, inovasi, dan lainnya," ujarnya.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang juga pendiri SMA Kebangsaan, mengatakan pembangunan sekolah ini berasal dari keinginannya untuk mengubah nasib pemuda Lampung Selatan melalui pendidikan.
Zulhas menegaskan bahwa seluruh masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pendidikan terbaik.
"Memilih pendidikan untuk mengubah nasib seseorang. Satu-satunya cara untuk merubah nasib adalah dengan pendidikan," ujar Zulhas.
Zulhas menjelaskan bahwa nama SMA Kebangsaan diberikan karena saat ini siswa/siswinya berasal dari 28 provinsi.
"Kami berpendapat pendidikan itu untuk semua orang. Seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan pendidikan terbaik tanpa diskriminasi," jelasnya.