Ketika pasokan darah ke bagian otak terputus, sel-sel otak kekurangan oksigen dan mulai mati dalam waktu singkat.
Gejala stroke bervariasi tergantung pada bagian otak yang terkena. Tanda-tanda umum meliputi kelumpuhan mendadak pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, dan kebingungan.
Mengingat stroke bisa terjadi tiba-tiba tanpa peringatan, mengenali gejala sejak dini sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang cepat.
3. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan sekelompok penyakit paru-paru yang menghalangi aliran udara, menyulitkan proses pernapasan.
PPOK mencakup emfisema dan bronkitis kronis. Penyebab utama PPOK adalah merokok, namun polusi udara, paparan bahan kimia, dan infeksi saluran pernapasan juga berperan.
PPOK berkembang secara perlahan, dan sering kali orang baru menyadari gejalanya saat penyakit sudah dalam tahap parah.
Gejala PPOK meliputi batuk kronis, produksi lendir berlebihan, dan sesak napas. Meskipun tidak ada obat untuk PPOK, gejala dapat dikelola melalui penghentian merokok, pengobatan, dan terapi oksigen.
4. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah
Infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia dan bronkitis akut, adalah penyebab kematian utama di antara penyakit menular.
Infeksi ini menyerang paru-paru dan saluran pernapasan, menyebabkan peradangan dan kesulitan bernapas.
Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, dan bisa sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Pencegahan infeksi saluran pernapasan bawah dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, mendapatkan vaksinasi yang tepat, serta menghindari paparan asap rokok dan polusi udara.
Perawatan medis yang cepat dan tepat sangat penting, terutama jika gejala semakin memburuk.