Radarlambar.bacakoran.co- Terbilang langka dan hanya tumbuh di Kalimantan, membuat buah lontar belum terlalu familiar di kalangan masyarakat, termasuk di Kabupaten Lampung Barat.
Namun dari pantauan media ini, dalam beberapa pekan terakhir para pedagang buah khas kalimantan tersebut mulai muncul di Lamnpung Barat, seperti yang di depan Masjid AL-Mansyur Liwa dan Lingkungan Taman Ham Tebiu, Kelurahan Pasarliwa, Kecamatan Balikbukit.
Dikatakan Salman salah satu pedagang buah lontar di depan Masjid Almansur, bahwa di Kelurahan Pasarliwa ada dua lapak penjualan yang menjajakan buah khas kalimantan tersebut.
“Di Liwa ada dua lapak yang jual sejak sekitar satu bulan lalu. Respon peminatnya sangat bagus, walaupun kebanyakan mereka yang membeli karena penasaran dengan rasa dan khasiatnya,” ujarnya Senin 9 September 2024.
Salman mengatakan, harga buah lontar sendiri per buahnya di banderol berkisar Rp25-30 ribu, yang disesuaikan dengan ukuran. Harga itu memang terbilang mahal karena didatangkan langsung dari Kalimantan.
“Memang terkesan mahal, karena jangakan di Lampung di Pulau Sumatera saja buah ini tidak ada. Jadi memang kita datangkan khusus dari Kalimantan melalui para agen-agen penyalur,” akunya.
Buah lontar sendiri, terus Salman, memiliki cita rasa yang segar, selintas memang mirip dengan kelapa muda atau buah rambutan, hanya saja rasanya tidak terlalu manis, gambarannya seperti makan kelapa muda.
“Harga jual disesuaikan berdasarkan ukuran, karena dalam satu buah jumlah dagingnya berbeda-beda. Kalau ukuran besar bisa sampai empat daging, kalau kecil hanya berisi dua sampai tiga daging,” imbuhnya.
Diketahui, untuk menambah daya tarik para pembeli, para pedagang memasang selebaran/banner yang menginformasikan berbagai khasiat dari buah khas Kalimantan tersebut, diantaranya ialah membantu menurunkan berat badan, mendukung kesehatan tulang, mengatasi masalah kulit, membantu mengatasi masalah pencernaan, baik untuk penderita diabetes, menyegarkan tubuh, menjaga kesehatan ginjal serta mencegah dehidrasi. (*)