Dilanda Cuaca Buruk, Tongkang Muatan Kayu Berlindung di Labuhan Jukung
Kapal tongkang muatan kayu gelondongan dari Mentawai, Sumatera Barat, tujuan Semarang, berlindung di perairan Pesisir Barat karena cuaca buruk. Dalam kesempatan itu juga Syahbandar Krui bersama Satpoolair melakukan pengecekan dokumen kapal. -Foto yayan -
PESISIR TENGAH - Kapal tongkang Puma-58 kapasitas 3.107 Gross Ton (GT) dengan membawa muatan kayu log (gelondongan) sebanyak 1.328 batang, yang ditarik menggunakan Tugboat Virgo Power 7 kapasitas 207 GT, bertolak dari Mentawai, Sumatera Barat, tujuan Semarang, berlindung di perairan Pesisir Barat (Pesbar), tepatnya di perairan Labuhan Jukung Kecamatan Pesisir Tengah, Kamis 3 Oktober 2024.
Kepala Wilayah Kerja Syahbandar Krui, Ludi Lukardi, mengatakan, kapal tongkang muata kayu log atau kayu gelondongan dari Mentawai tujuan Semarang itu dalam pelayarannya ditengah laut wilayah Pesbar itu sempat dilanda cuaca buruk. Sehingga, tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalannya, dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka kapal tongkang yang di tarik dengan tugboat itu berlindung di perairan Labuhan Jukung.
“Kita juga sudah kordinasi dengan Satpolairud setempat mengenai kapal tongkang itu, dan sudah berkoordinasi dengan kapten kapal untuk menuju ke darat dengan membawa dokumen kapal itu,” katanya.
Dijelaskannya, dari hasil pemeriksaan bersama Satpolair terhadap seluruh dokomen kapal, baik kapal tongkang dan kapal tugboat, serta muatan kayu gelondongan itu semuanya lengkap dan tidak ada kendala. Termasuk juga dengan kondisi mesin kapal semuanya aman dan tidak ada kerusakan. Hanya saja muatan kayu gelondongan itu sempat mengalami sedikit kemiringan, sehingga dari kapten kapal terlebih dahulu akan melakukan penyusunan muatan kayu gelondongan itu.
“Menurut Abdul Rahman selaku kapten kapal, pihaknya akan menyusun kembali muatan kayu gelondongan yang mengalami sedikit kemiringan, setidaknya membutuhkan waktu sekitar lima hari,” jelasnya.
Sementara itu, Abdul Rahman, selaku Kapten Kapal mengatakan, kapal yang di nahkodainya itu dalam perjalanan ditengah laut dilanda cuaca buruk, sehingga tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, dan memutuskan untuk berlindung di perairan Pesbar di perairan Labuhan Jukung karena diperairan itu juga merupakan yang terdekat. Pihaknya, tiba di perairan Labuhan Jukung itu sekitar pukul 10.00 Wib tadi (kemarin-red).
“ Untuk Anak Buah Kapal (ABK) di kapal itu berjumlah sembilan orang dan satu orang operator tongkang. Kita akan kembali melanjutkan pelayaran setelah kondisi cuaca membaik, sembari memperbaiki susunan muatan kayu gelondongan yang memang sedikit mengalami kemiringan,” pungkasnya.(yayan/*)