Berapa Kisaran Normal untuk IQ?
foto: ilustrasi freepik.com--
Radarlambar.Bacakoran.co - Untuk diketahui, Skor IQ (Intelligence Quotient) di atas 140, itu menunjukkan kejeniusan seseorang. Skor IQ Einstein diperkirakan berkisar antara 205 sampai dengan 225 menurut berbagai pengukuran. Karena itu, skor IQ di atas 140 menunjukkan seseorang jenius atau hampir jenius.
Tes IQ merupakan metode standar untuk mengetahui kemampuan mental seseorang, biasanya dibandingkan dengan kelompok sebayanya. Skor IQ antara 90 sampai 109, menunjukkan kecerdasan normal atau kecerdasan rata-rata. Skor IQ juga merupakan representasi numerik kecerdasan seseorang dalam skala hasil tes yang dinormalisasi.
Mayoritas tes modern disesuaikan, sehingga skor rata-ratanya adalah 100. Selain itu skor IQ juga merupakan gabungan atau rata-rata beberapa skor.
Tes IQ pada umumnya berfokus pada ingatan, keterampilan matematika, kemampuan penalaran, kecepatan pemrosesan, serta bahasa, termasuk kosakata. Selain itu, pemrosesan visuospasial atau kemampuan untuk memahami, menganalisis, mengingat, dan memanipulasi gambar yang berorientasi pada ruang dan melacak lokasi objek yang bergerak.
Pada tahun 1905, Alfred Binet, seorang psikolog Prancis, merancang tes kecerdasan pertama. Tidak lama kemudian, William Stern, seorang psikolog Jerman, mengembangkan metode yang lebih akurat untuk memperkirakan ketajaman mental, dan menciptakan istilah yakni kecerdasan intelektual. Penelitian tentang IQ juga terus berlanjut karena semakin banyak tes yang dirancang untuk mencakup keterampilan lain seperti keterampilan sosial, emosional, dan fisik, dan kecerdasan praktis atau yang dikenal sebagai akal sehat.
Apa kegunaan tes IQ?
Tentunya tes IQ juga dapat digunakan untuk menilai kelayakan seseorang pada suatu pekerjaan, selain itu penilaian pendidikan, diagnosis, disabilitas intelektual, serta tujuan penelitian psikologis, dan mengevaluasi kemampuan kognitif seseorang, termasuk perhatian, memori, keterampilan matematika, keterampilan memecahkan masalah, dan sebagainya.
Beberapa faktor dapat memengaruhi IQ seseorang, itu antara lain usia yakni IQ meningkat seiring bertambahnya usia dan menurun pada saat di usia tua. Kemudian, latar belakang pendidikan, praktik dan kepercayaan budaya, serta kesehatan, dan sebagainya.
Para peneliti berpendapat bahwa perhitungan IQ mungkin tidak cukup komprehensif untuk menggolongkan seseorang sebagai lebih atau kurang cerdas. Ada berbagai aspek kecerdasan termasuk aspek spiritual, emosional, dan kreatif.
Skor IQ anda tidak mendefinisikan anda dan tidak selalu memengaruhi seberapa sukses hidup anda. IQ juga tidak mengukur kemampuan yang penting untuk membuat penilaian yang baik dalam situasi kehidupan nyata. Untuk itu, kecerdasan dapat melampaui batasan IQ, karena produktivitas kerja seseorang, kemampuan beradaptasi dengan situasi kehidupan, serta kesehatan emosional tidak dapat diprediksi oleh skor IQ mereka.
Berapa Skor IQ rata-rata?
Skor 100 dikatakan sebagai IQ rata-rata dan apa pun di atas itu merupakan kecerdasan di atas rata-rata untuk usia seseorang. IQ juga didasarkan pada perhitungan statistik yang mempertimbangkan orang-orang yang diharapkan memiliki IQ tertentu.
Berdasarkan penelitian, IQ rata-rata untuk setiap kelompok usia dapat ditafsirkan dengan cara antara lain usia 16-17 tahun dengan skor 108, selanjutnya usia 18-19 tahun dengan skor 105, selain itu usia 20-24 tahun dengan skor 99, dan usia 25-34 tahun dengan skor rata-rata 97. Kemudian, usia 35-44 tahun dengan skor IQ 101, usia 45-54 tahun dengan skor IQ 106, serta usia 55-64 tahun dengan skor 109, usia 65-69 tahun dengan skor 114, dan usia 70-74 tahun dengan skor IQ 119.(*)