Rupiah Masih Menunggu Sinyal Suku Bunga
foto: ilustrasi google--
Radarlambar.Bacakoran.co- Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih akan konsolidasi. Tapi, rupiah tetap berpeluang menguat dan melemah karena faktor eksternal dan internal sambil menunggu kebijakan suku bunga lanjutan.
Bahkan, Selasa kemarin nilai tukar rupiah turun 0,15 persen atau 23 poin. Sehingga rupiah berada di level Rp15.588 per dolar AS. Pergerakan rupiah versus dolar AS masih terlihat konsolidasi. Tapi pernyataan petinggi bank sentral AS, Raphael Bostic semalam, suku bunga bakal turun ke 3-3,5 persen.
Hal tersebut, mengindikasikan arah kebijakan The Fed ke depan kembali akan melakukan pemangkasan. Hal ini dikhawatirkan memberi sentimen positif ke rupiah pada hari ini.
Selain itu, tadi malam data indeks manufaktur wilayah New York, memperlihatkan kondisi penurunan. Hal ini diyakini dapat membantu meredam penguatan dolar AS yang masih terus berlangsung.
Indeks dolar AS masih bergerak di atas kisaran 103, menunjukkan dolar yang masih kuat terhadap nilai tukar lainnya. Jadi peluang pelemahan rupiah pun masih tetap terbuka.
Sementara Bank Indonesia hari ini akan mengumumkan kebijakan moneternya dan memperkirakan BI akan menahan suku bunga enam persen karena rupiah kembali melemah.(*)