Intensitas Hujan Meningkat, BPBD Siagakan Personel
![](https://radarlambar.bacakoran.co/upload/39e5e09e18c5274a0fcdcdce9cb497a2.jpg)
0312--
BALIKBUKIT - Menyikapi intensitas hujan yang terus tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Selain itu, diharapkan masyarakat untuk langsung melaporkan informasi tersebut ke Pusdalops PB. Selanjutnya, meminta satuan petugas yang berada di lapangan untuk mulai siap siaga terhadap bahaya bencana yang disebabkan oleh hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Lampung Barat Padang Priyo Utomo mengatakan, saat ini wilayah Lampung Barat, Lampung mulai kembali diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Untuk itu BPBD Lampung Barat menekankan Satgas TRC, PB, dan SAR untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Terusnya, masyarakat bisa menghubungi atau melaporkan kejadian bencana ke kontak Pusdalops PB dengan nomor 08117287288. Tentu, sambung dia, petugas BPBD lampung Barat akan siap untuk turun dan dikerahkan ke lokasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
”Lampung Barat merupakan wilayah yang memiliki intensitas hujan cukup tinggi sehingga resiko terjadinya longsor di titik rawan longsor juga meningkat. Untuk itu kami terus mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap titik rawan longsor jika mulai masuk musim penghujan,” kata dia.
Terebih di Lampung Barat ini intensitas hujannya selalu tinggi. Sehingga resiko terjadinya longsor di titik-titik rawan juga akan meningkat. Selain itu, Padang menyebut, ada beberapa titik di Lampung Barat yang menjadi prioritas utama BPBD dalam hal mencegah bencana longsor.
Titik yang paling utama adalah ruas jalan Liwa-Krui yang berada di Kawasan TNBBS, Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit. Titik tersebut menjadi prioritas utama dikarenakan ruas jalan tersebut merupakan jalan strategis nasional yang menjadi akses distribusi dari Liwa-Krui maupun sebaliknya.
“Jika terjadi longsor di daerah tersebut tentunya akan menimbulkan dampak yang signifikan bagi arus barang dan arus orang. Hal itu tentunya akan mengganggu pendistribusian sayuran dari Liwa ke Krui maupun hasil laut dari Krui ke Liwa,” terusnya.
Selanjutnya titik rawan longsor juga berada di perbatasan Lampung Barat dan Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan yaitu Desa Kota Batu. Kecamatan Belalau, Kecamatan Batu Ketulis, dan Kecamatan Sekincau juga menjadi titik rawan karena di sisi kanan dan kirinya merupakan tebing yang terjal. (nopri/lusiana)