Manajemen Konflik Satwa Liar dan Manusia, WCS-DLH akan Bentuk Satgas Mitigasi di Pekon Padang Cahya
PERTEMUAN : Untuk mengatasi konflik antara satwa liar dan manusia, DLH Lampung Barat bersama WCS melakukan pertemuan dengan Peratin Padangcahya Muzarni untuk membahas rencana pembentukan Satgas Mitigasi Konflik Satwa di Pekon Padang Cahya, Kecamatan Balik-Foto Dok---
BALIKBUKIT - Untuk mengatasi konflik antara satwa liar dan manusia, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Barat bekerja sama dengan Wildlife Conservation Society (WCS) akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Mitigasi Konflik Satwa. Program ini rencananya akan dimulai di Pekon Padang Cahya, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat.
Peratin Padang Cahya Muzarni mengatakan, adanya rencana pembentukan Satgas ini berangkat dari insiden yang terjadi pada 2023 lalu, ketika warga di wilayah tersebut digegerkan oleh serangan harimau yang memangsa ternak.
“Kejadian ini tentunya menimbulkan keresahan di kalangan warga, sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mencegah serta menangani konflik antara satwa liar dan manusia untuk kedepannya,” ujar Muzarni usai menggelar pertemuan dengan pihak DLH dan WCS di balai pekon setempat, Senin 28 Oktober 2024.
Usai pembentukan, Satgas ini akan mengikuti serangkaian pelatihan yang dirancang khusus untuk mempersiapkan tim dalam menghadapi berbagai skenario konflik satwa.
“Sumber daya manusia (SDM) untuk Satgas ini akan diambilkan dari Satgas Bencana yang telah memiliki pengalaman dalam situasi tanggap darurat, sehingga diharapkan dapat menangani masalah ini dengan efektif dan sigap,” jelasnya.
Lanjutnya, melalui Satgas ini akan dilakukan berbagai upaya mitigasi untuk memastikan keselamatan warga. Di samping mitigasi konflik, WCS dan pemerintah daerah juga akan melaksanakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program ini mencakup inisiatif seperti budidaya lebah madu serta usaha lain yang bertujuan memberdayakan ekonomi lokal, sehingga masyarakat mendapatkan sumber pendapatan tambahan.
“Diharapkan dengan adanya Satgas yang terlatih dan program pemberdayaan ini, keseimbangan antara manusia dan satwa liar dapat dijaga, serta memberikan manfaat ekonomi keberlanjutan bagi masyarakat Padang Cahya,” jelasnya
Dengan begitu, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan warga tetapi juga memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di sekitar. (edi/lusiana)