Prabowo Ungkap Alasan Indonesia Ingin Gabung OECD dan BRICS Plus

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Joe Biden menggelar pertemuan di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (12/11/2024) waktu setempat. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)--

Radarlambar.Bacakoran.co - Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia tengah berupaya mencari peluang terbaik untuk meningkatkan ekonomi nasional. Hal ini disampaikannya saat menanggapi pertanyaan terkait pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden mengenai dukungan Amerika untuk percepatan keanggotaan Indonesia di Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).


Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menyebutkan bahwa Indonesia telah mengajukan lamaran untuk bergabung dengan BRICS Plus, organisasi kerja sama multilateral yang terdiri dari negara-negara berkembang.


Saat konferensi pers, Kamis 14 November 2024 pagi, yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Investasi Rosan Roeslani, Prabowo menegaskan tidak ada masalah Indonesia sudah bergabung dalam berbagai kerjasama internasional, seperti IPEF dan CPTPP, untuk mencari peluang terbaik demi kesejahteraan rakyat.


Menurut Prabowo, keanggotaan Indonesia di kedua organisasi, OECD dan BRICS Plus, bukanlah hal yang bertentangan. OECD, yang beranggotakan negara-negara ekonomi maju, memiliki 38 negara anggota, termasuk AS, Inggris, dan Uni Eropa.


Sementara itu, BRICS Plus adalah kelanjutan dari BRICS yang kini mencakup negara-negara seperti Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab, dengan fokus utama pada negara-negara berkembang atau Global South.


Dengan dua jalur tersebut, Indonesia berharap dapat memperluas pengaruh ekonomi dan memaksimalkan potensi kerja sama internasional untuk kemajuan ekonomi domestik.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan