Berikut Daftar 15 Kecamatan di Lampung Barat

Radarlambar.bacakoran. co - Lampung Barat salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Lampung, Indonesia. Di kabupaten tersebut terdapat 15 kecamatan yang memiliki potensi alam, budaya, dan ekonomi yang beragam. Berikut adalah 15 kecamatan di Lampung Barat serta gambaran umum tentang sejarah berdirinya kabupaten ini.

Daftar 15 Kecamatan di Lampung Barat:

1.    Balikbukit
Sebagai ibu kota Kabupaten Lampung Barat, Balikbukit menjadi pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi. Kecamatan Balikbukit ini terletak di dataran tinggi dengan pemandangan alam yang menarik.

2.    Sukau
Sukau terkenal dengan keberagaman alamnya, termasuk kawasan hutan lindung dan taman nasional. Potensi pariwisata alam di sini cukup besar, terutama untuk ecotourism.

3.    Way Tenong
Kecamatan ini terkenal dengan kesuburan tanahnya, cocok untuk pertanian. Dataran tinggi di Way Tenong juga mendukung aktivitas pertanian seperti kopi dan padi.

4.    Pagar Dewa
Terletak di bagian timur kabupaten, Pagar Dewa memiliki kekayaan alam yang melimpah, serta merupakan daerah dengan potensi pertanian dan perkebunan yang berkembang pesat.

5.    Gedung Surian
Gedung Surian adalah daerah yang subur dengan banyak perkebunan, serta memiliki tradisi budaya yang masih dijaga oleh masyarakatnya. Kecamatan ini juga terkenal dengan sumber daya alamnya.

6.    Lumbok Seminung
Kecamatan ini memiliki keindahan alam yang memikat dan dikenal dengan kekayaan hasil pertaniannya. Lumbok Seminung juga mulai berkembang dalam sektor pariwisata alam.

7.    Batubrak
Dikenal dengan keberagaman flora dan fauna, Batubrak adalah daerah yang kaya akan keanekaragaman hayati. Sektor perkebunan kopi menjadi andalan masyarakatnya.

8.    Kebuntebu
Kebuntebu terkenal dengan kebun kelapa sawit dan tanaman hortikultura lainnya. Potensi agraris daerah ini cukup signifikan dalam mendukung ekonomi Kabupaten Lampung Barat.

9.    Air Hitam
Air Hitam memiliki sumber daya alam yang melimpah baik dalam sektor pertanian maupun perkebunan seperti halnya kopi. Serta keindahan alamnya juga menarik bagi wisatawan

10.    Sekincau
Kecamatan Sekincau berada di kawasan dataran tinggi yang cocok untuk tanaman kopi. Kecamatan ini juga dikenal dengan kebun-kebun produktif dan udara yang sejuk.

11.    Belalau
Kecamatan ini memiliki banyak kebun, seperti kebun karet dan kelapa sawit, yang menjadi sektor utama perekonomian masyarakat. Keindahan alamnya juga menarik bagi wisatawan.

12.    Suoh
Kecamatan Suoh memiliki hasil pertanian berupa padi, kakao dan lainnya serta potensi alam yang mendukung sektor pariwisata.

13.    Sumberjaya
Dengan iklim yang mendukung, Sumberjaya menjadi tempat yang subur untuk hasil pertanian dan perikanan yang menjadi andalan masyarakat lokal.

14.    Bandarnegeri Suoh
Bandarnegeri Suoh dikenal dengan potensi pertaniannya, dengan fokus pada hasil pertanian yang melimpah seperti padi dan tanaman hortikultura.

15.    Batuketulis
Batuketulis merupakan kecamatan dengan hasil pertanian yang cukup baik, terutama di bidang tanaman kopi

Sejarah Berdirinya Kabupaten Lampung Barat

Kabupaten Lampung Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara dan dibentuk pada 14 April 1991. Pembentukan ini bertujuan untuk mempermudah pengelolaan wilayah yang luas dan memiliki potensi alam serta budaya yang sangat kaya. Sebagai bagian dari pemekaran, Lampung Barat mendapatkan kesempatan untuk berkembang lebih baik di berbagai sektor, mulai dari pertanian, perkebunan, hingga pariwisata.
                                                                                                                                                                          Dengan pembentukan kabupaten baru, banyak kecamatan yang sebelumnya termasuk dalam Lampung Utara kini menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Barat. Keberagaman budaya dan kekayaan alam yang ada di kecamatan-kecamatan ini memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan ekonomi dan sosial kabupaten secara keseluruhan. Lampung Barat kini dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, serta pariwisata berbasis alam dan budaya. (*)