Waspadai Hama Putih Pada Tanaman Kopi

1412--

BALIKBUKIT - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Lampung Barat menemukan adanya hama kutu putih yang menyerang tananaman kopi yang bisa mempengaruhi produktifitas hasil perkebunan kopi para petani di Lampung Barat.

Petani harus waspada terhadap hama kutu putih ini, karena sudah mulai menyerang tanaman kopi para petani yang secara langsung dihawatirkan akan berdampak terhadap produktifitas kopi di tahun 2024 mendatang jika tidak segera diatasi.

Kepala Disbunnak Lampung Barat Yudha Setiawan melalui Kepala Bidang Perkebunan Sumarlin mengatakan merebaknya hama kutu putih yang menyerang tanaman kopi menjadi salah satu kendala yang sedang dihadapi oleh para petani.

Sumarlin menjelaskan, dampak hama kutu putih tersebut yakni menyerang dan merusak ranting-ranting batang kopi kemudian menjalar ke bagian ranting yang lain. Munculnya hama kutu putih merupakan dampak dari fenomena El Nino atau kemarau yang terjadi beberapa waktu lalu.

Menurutnya, hama kutu putih mulai menyerang tanaman kopi para petani sejak lebih dari sebulan terakhir. Bahkan kata dia 5 hingga 10 persen tanaman kopi petani di Lampung Barat sudah terdampak hama kutu putih itu. Sehingga perlu adanya antisipasi untuk mencegah penyebaran hama kutu putih.

”Selain dampak kekeringan yang terjadi akibat fenomena El Nino, hama kutu putih biasanya juga menyebar melalui tanaman tumpang sari yang ditanam dekat tanaman kopi warga seperti tanaman cabai. Penyebaran hama kutu putih cepat menular ke tanaman lain,” ungkapnya.

Mengantisipasi menyebarnya hama kutu putih yang terus meluas pihaknya mengimbau agar para petani yang telah terdampak bisa melapor ke Disbunnak Lampung Barat, kemudian pihaknya juga akan segera membuat laporan ke Pemerintah Provinsi Lampung.

"Laporan dari petani itu nanti akan kita tindaklanjuti kita teliti dulu seperti apa permasalahan nya sebagai bahan laporan kita ke provinsi dan Kementerian. Tentu berharap permasalahan ini bisa kita antisipasi sejak dini untuk membantu para petani yang terdampak," imbuhnya.

Selama ini, kata dia, pihaknya juga sudah melakukan pendekatan dan pembinaan kepada petani tentang langkah apa saja yang harus dilakukan ketika hama kutu putih itu menyerang. Kedepan para petani bisa mengantisipasi apabila menemukan hama kuti putih di tanaman kopi. "Kita selalu sampaikan agar petani bisa segera melakukan tindakan ketika melihat adanya hama kutu putih itu. Jangan dibiarkan, jika terlihat langsung lakukan penyemprotan ataupun dipotong ranting yang ada kutu putihnya agar tidak menyebar ke bagian yang lain," ujarnya.

Sumarlin menuturkan, meskipun penyebaran hama kutu putih tidak terlalu masif, namun dampaknya terhadap tanaman kopi cukup berpengaruh.  "Jadi tidak bisa kita menganggapnya sepele, walaupun baru tiga ranting yang kena juga langsung ditindak sehingga tidak berdampak ke yang lain," kata dia

Meskipun ditemukan hama kutu putih yang dapat mempengaruhi produktifitas kopi di Lampung Barat namun pihaknya memprediksi produksi kopi tahun 2024 mendatang akan mengalami peningkatan sebesar 15-30 persen dari tahun-tahun sebelumnya.

"Berdasarkan pengamatan kita di lapangan, produksi kopi robusta di Lampung Barat tahun 2024 akan naik. Hal itu dilihat dari pembungaan pada batang kopi milik petani di Lampung Barat saat ini terbilang yang bagus namun dengan tetap perawatan dan antisipasi yang tepat dari hama," pungkasnya.

Sekedar diketahui, pada tahun 2022 lalu produktifitas kopi robusta di Lampung Barat mencapai 56.054 ton dengan rata-rata produksi 1,123 Kg/hektar, sedangkan untuk tahun 2021 sebanyak 54.563 ton atau rata-rata 1093 Kg/hektar, sedangkan untuk tahun 2023 masih dalam perhitungan.

Lampung Barat memiliki lahan kopi seluas 54.104 hektar namun yang menghasilkan hanya seluas 49.563 hektar, idealnya dalam 1 batang kopi bisa menghasilkan sebanyak 1 Kg kopi, sedangkan untuk satu hektar bisa ditanami sekitar 2000-2500 batang kopi. (nopri/haris)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan