Bertahun-tahun Belum Terealiasi, Warga Pajaragung Bangun Jalan Sendiri

Warga dan aparatur Pekon Pajaragung, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat, secara swadaya membangun jalan utama pekon dengan pengecoran rabat beton.--Foto Dok---

BELALAU – Setelah bertahun-tahun menanti namun tak tersentuh pembangunan, warga dan aparatur Pekon Pajaragung, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat, memutuskan untuk bergerak secara swadaya membangun jalan utama pekon dengan pengecoran rabat beton.

Upaya ini dilakukan untuk mendukung kemudahan akses bagi kendaraan roda dua, yang selama ini sering mengalami kesulitan akibat kondisi jalan yang rusak parah.

Salah satu warga, Ahmad (45), mengungkapkan bahwa pembangunan ini sudah menjadi kebutuhan mendesak. Jalan utama tersebut merupakan akses vital bagi warga untuk beraktivitas sehari-hari, termasuk menuju sekolah, pasar, dan fasilitas kesehatan.

”Kami sudah lama menunggu perhatian dari pemerintah daerah, tapi tak kunjung ada. Akhirnya kami berinisiatif sendiri. Gotong royong ini dilakukan karena kami tidak bisa terus-menerus terjebak dengan kondisi jalan yang memprihatinkan,” ujar Ahmad.

Ahmad menjelaskan, selama bertahun-tahun, kondisi jalan utama sangat memprihatinkan, terutama saat musim hujan. Lumpur dan genangan air sering kali membuat jalan tidak bisa dilalui kendaraan, sehingga warga harus berjalan kaki atau mengangkat kendaraan mereka.

Langkah swadaya ini juga didukung penuh oleh aparatur pekon. Penjabat (Pj) Peratin Pajaragung, Suhendra, tidak menampik bahwa jalan utama pekon telah lama menjadi keluhan masyarakat. Ia pun mengapresiasi semangat gotong royong warga untuk mencari solusi atas persoalan yang ada.

”Memang benar, kondisi jalan utama pekon kami selama ini jauh dari layak. Sebagai aparatur pekon, kami memahami betul keluhan warga. Karena itu, kami mendukung penuh inisiatif swadaya ini sebagai bentuk kemandirian masyarakat,” jelas Suhendra.

Ia menambahkan bahwa pembangunan rabat beton ini difokuskan pada jalur yang paling mendesak, yaitu bagian jalan yang selama ini menjadi titik tersulit untuk dilalui kendaraan roda dua. Material pembangunan didapatkan dari iuran warga dan bantuan sukarela dari pihak yang peduli dengan kondisi pekon.

”Kami tidak ingin berpangku tangan. Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama. Meski dengan keterbatasan, kami tetap berupaya memberikan solusi yang nyata bagi masyarakat,” tambah Suhendra.

Proses pembangunan jalan ini telah menjadi simbol semangat gotong royong masyarakat Pajaragung. Setiap warga, tanpa memandang usia maupun profesi, ikut ambil bagian, baik dengan memberikan tenaga, material, maupun dukungan lainnya.

Meski telah melakukan langkah swadaya, Suhendra berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih kepada Pekon Pajaragung. Ia menilai bahwa pembangunan jalan utama ini seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memastikan seluruh pekon memiliki akses infrastruktur yang memadai.

”Kami tetap berharap ada bantuan dari pemerintah. Apa yang kami lakukan ini adalah solusi sementara, tapi kebutuhan akan jalan yang layak tetap menjadi prioritas jangka panjang,” tutup Suhendra.(edi/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan