Wamenlu Arrmanatha Nasir Tindakan Israel ke Palestina Adalah Genosida
Wamenlu Arrmanatha Nasir . Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co - Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, kembali mengkritik agresi militer Israel di Gaza, Palestina, yang menurutnya merupakan sebuah tindakan genosida.
Dalam pernyataan yang disampaikan dalam Sidang Darurat Majelis Umum PBB di New York pada Kamis (5/12/2024), Nasir menegaskan bahwa serangan Israel telah merenggut lebih dari 44.000 nyawa, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Ia mempertanyakan, jika pembunuhan massal terhadap warga sipil ini tidak dianggap sebagai genosida, lalu apa yang pantas disebut demikian.
Nasir juga mengkritik adanya standar ganda yang terlihat dalam respons internasional terhadap konflik di Gaza.
Ia menyebut bahwa ketidakmampuan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak efektif, meskipun telah ada beberapa rancangan resolusi untuk menghentikan kekerasan, menunjukkan kerusakan pada sistem multilateral internasional. Sejumlah resolusi tersebut gagal diimplementasikan akibat penggunaan hak veto, sementara yang berhasil disahkan pun tidak dijalankan dengan serius.
Lebih jauh, Nasir menyatakan bahwa berbagai keputusan hukum dari Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional yang mendesak penghentian kejahatan kemanusiaan di Gaza tidak dipatuhi.
Ia menilai bahwa ini memberikan "lampu hijau" bagi Israel untuk terus melanjutkan kekerasannya terhadap Palestina, sementara tatanan hukum internasional terabaikan.
Dalam kesempatan itu, Nasir mengajak negara-negara di dunia untuk mengambil langkah konkret guna menghentikan pengiriman senjata ke Israel, menegakkan Resolusi Dewan Keamanan PBB, serta memastikan implementasi keputusan-keputusan Mahkamah Internasional secara efektif. Ia juga menyerukan perbaikan kondisi kemanusiaan di Gaza melalui bantuan internasional yang lebih besar.
Indonesia, kata Nasir, sangat menyesalkan langkah Israel yang terus menghalangi bantuan internasional masuk ke Gaza dan berupaya mendiskreditkan UNRWA, badan PBB yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina. Nasir juga menyampaikan rasa duka cita Indonesia atas gugurnya 333 pekerja kemanusiaan, termasuk 249 staf UNRWA, yang telah menjadi harapan terakhir bagi rakyat Gaza yang terus menderita akibat konflik tersebut. (*)