Dinamika Jihad Abu Mohammad al-Joulani: Dari Al-Qaeda hingga Operasi Militer di Suriah

Jihad Abu Mohammad al-Joulani--

Radarlambar.bacakoan.co -Abu Mohammad al-Joulani adalah seorang pemimpin militan asal Suriah yang dikenal sebagai komandan Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), kelompok yang memiliki pengaruh besar di Suriah, terutama di provinsi Idlib.

Ia dilahirkan di Riyadh, Arab Saudi, pada tahun 1982 dan tumbuh di Suriah. Al-Joulani awalnya terlibat dalam perjuangan melawan invasi Amerika Serikat ke Irak, bergabung dengan Al-Qaeda di bawah pimpinan Abu Musab al-Zarqawi.

Ia kemudian berpindah ke Suriah pada 2011, mendirikan Jabhat al-Nusra sebagai cabang Al-Qaeda di sana, yang setelahnya berganti nama menjadi Hay'at Tahrir al-Sham pada 2016, setelah ia memutuskan untuk berpisah dari Al-Qaeda.

Al-Joulani mendirikan Jabhat al-Nusra dengan tujuan untuk menggulingkan rezim Bashar al-Assad dan berperang melawan pasukan pemerintah Suriah. Pada 2013, ia menolak perintah dari pemimpin Al-Qaeda, Abu Bakr al-Baghdadi, yang ingin menggabungkan Jabhat al-Nusra dengan kelompok ISIS.

Al-Joulani kemudian mengumumkan pemisahannya dari Al-Qaeda dan menegaskan bahwa ia tidak mendukung aksi terorisme internasional, termasuk serangan terhadap negara-negara Barat.

Karena perannya dalam kelompok yang terlibat dalam konflik Suriah, al-Joulani telah masuk dalam daftar teroris global oleh beberapa negara dan badan internasional, termasuk Departemen Luar Negeri AS dan Dewan Keamanan PBB. Pada 2017, AS menawarkan hadiah hingga 10 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Dalam beberapa tahun terakhir, al-Joulani berfokus pada upaya memperluas kontrol HTS atas wilayah Suriah, terutama di Idlib, dan berperan dalam operasi militer besar-besaran untuk merebut wilayah dari pemerintah Suriah dan kelompok oposisi lainnya.

 Ideologinya telah berkembang dari dukungan terhadap Salafisme Takfiri menjadi penolakan terhadap kebijakan kekhalifahan yang diterapkan oleh ISIS. (*)


Tag
Share