Bererdar Hoak Soal Harimau, UPTD KPH Pesbar Imbau Warga Bijak Bermedsos

UPTD KPH Pesisir Barat mengimbau warga untuk bijak dalam bermedsos, hal itu menyusul adanya video penangkapan harimau di Pesisir Barat yang merupakan informasi hoax. Foto Dok--

PESISIR TENGAH - Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mengimbau masyarakat setempat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial (Medsos). Hal itu disampaikan menyusul beredarnya informasi hoax mengenai penangkapan harimau Sumatera yang diduga menjadi pemangsa ternak warga di daerah itu.

Kepala UPTD KPH Kabupaten Pesbar, Dadang Trianahadi, S.P., M.M., menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar, bahkan penangkapan harimau yang tersebar di media sosial itu terjadi di luar wilayah Pesbar. Menurut Dadang, belakangan itu beredar banyak video dan foto yang mengklaim bahwa harimau yang memangsa hewan ternak di Kabupaten Pesbar telah tertangkap.

“Video dan foto itu telah menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, tapi kita memastikan bahwa informasi itu adalah hoax,” katanya, Kamis 12 Desember 2024.

Dikatakannya, pihak tim BKSDA kini tengah merencanakan untuk memasang perangkap di daerah Pesbar, karena hingga kini harimau itu masih berkeliaran di kawasan Pesisir Selatan serta perkebunan di Kecamatan Pesisir Tengah dan Krui Selatan. Dengan maraknya informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya, pihaknya meminta agar masyarakat tidak sembarangan menyebarkan atau mengunggah informasi yang tidak jelas sumbernya di media sosial.

“Kita mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bermedsos. Jika menerima informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya, sebaiknya jangan langsung diteruskan atau diunggah,” ujarnya.

Pihaknya juga mengingatkan bahwa upaya penanganan konflik antara harimau Sumatera dan manusia di wilayah Pesbar terus dilakukan, dengan tujuan agar satwa liar tersebut dapat dijauhkan dari kawasan perkebunan warga dan pemukiman. Untuk itu, pihkanya juga berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menyaring informasi, terutama yang berkaitan dengan isu sensitif seperti ini.

“Kita berharap masyarakat dapat lebih memahami dan memeriksa kembali kebenaran informasi yang diterima. Tim kami juga terus fokus dalam menangani masalah satwa liar di Pesbar ini,” pungkasnya.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan