Miliki 600 Juta Pengguna Bulanan, Apa Saja Kemampuan Meta AI ?

Perusahaan Meta memiliki teknologi chatbot AI andalan yakni Meta AI. Foto/Net--

Radarlambar.bacakoran.co- Meta, perusahaan teknologi raksasa yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengumumkan pencapaian luar biasa dengan teknologi chatbot AI mereka, Meta AI.

Dalam sebuah unggahan di platform media sosial Threads, Zuckerberg menyampaikan bahwa Meta AI kini telah digunakan oleh hampir 600 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia.

"Capaian ini menunjukkan antusiasme yang besar terhadap teknologi kami dan potensi besar yang dimiliki AI dalam kehidupan sehari-hari," kata Zuckerberg, seperti yang dilansir dari Engadget, Rabu (11/12).

Pengumuman ini datang bersamaan dengan peluncuran model Llama 3.3 70B terbaru dari Meta, yang merupakan pembaruan dari model Llama 3.1 405B. Model terbaru ini menawarkan performa yang setara dengan model sebelumnya namun dengan harga yang lebih terjangkau.

Menariknya, Llama 3.3 berhasil mendapatkan skor lebih tinggi pada beberapa tolok ukur dibandingkan dengan model AI dari kompetitor besar seperti Gemini Pro 1.5 dari Google dan GPT-4o dari OpenAI.

Zuckerberg juga memberikan bocoran bahwa peluncuran model Llama 4, yang lebih canggih, akan segera hadir. Meskipun masih sedikit informasi yang terungkap, ia menyebut bahwa model ini sedang dilatih menggunakan klaster lebih dari 100.000 H100 dan diharapkan dapat diluncurkan pada awal tahun depan.

Meta AI bukan hanya sekadar asisten digital, tetapi juga hadir dalam bentuk karakter-karakter unik dengan kepribadian berbeda.

Model ini telah terintegrasi dalam berbagai aplikasi populer seperti Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan asisten virtual dalam obrolan sehari-hari mereka. 

Selain membantu menjawab pertanyaan, memberikan rekomendasi, dan berdiskusi tentang topik tertentu, Meta AI juga dapat membuat gambar berbasis AI langsung dalam percakapan.

Fitur ini sudah tersedia dalam beberapa bahasa, termasuk Indonesia, meskipun saat ini masih terbatas di sejumlah negara.

Melalui teknologi ini, Meta semakin memantapkan diri sebagai pemimpin dalam pengembangan AI yang tidak hanya pintar, tetapi juga menyenangkan dan praktis untuk digunakan dalam berbagai aspek kehidupan digital.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan