Benarkah Terlalu Sering Menggendong Membuat Bayi Terbiasa Digendong?
ISTILAH BAYI : Bau tangan sering digunakan menggambarkan bayi yang terlihat manja sering digendong. Foto Freepik--
Radarlambar.bacakoran.co - Istilah bayi bau tangan sering digunakan menggambarkan bayi yang terlihat manja sering digendong. Beberapa orang percaya bahwa kebiasaan ini membuat bayi enggan diletakkan di tempat tidur. Namun, apakah anggapan ini benar?
Menangis, Cara Bayi Berkomunikasi
Bayi yang baru lahir kerap menangis sebagai bentuk komunikasi. Tangisan ini bisa menunjukkan rasa lapar, haus, tidak nyaman, lelah, sakit, atau sekadar ingin diperhatikan. Dalam situasi apapun menggendong salah satu cara efektif untuk menenangkan bayi.
Namun, ada kekhawatiran bahwa terlalu sering menggendong bayi akan membuatnya hanya mau digendong terus-menerus. Keyakinan itu seringkali dihubungkan dengan istilah bayi 'bau tangan'.
Fakta: Menggendong Tidak Membuat Bayi Manja
Pandangan bahwa terlalu sering menggendong bayi dapat membuatnya manja hanyalah mitos. Sebaliknya jika menggendong bayi secara rutin bisa memberikan banyak manfaat. Sentuhan fisik dari gendongan dapat memberikan rasa nyaman, mempererat hubungan emosional, serta mendukung tumbuh kembang bayi, termasuk kecerdasan dan kemampuan sosialnya.
Selain itu, menggendong bayi, khususnya dengan metode seperti perawatan kanguru, terbukti dapat menstabilkan pernapasan, detak jantung, serta meningkatkan berat badan bayi prematur. Orang tua juga dianjurkan untuk sering berinteraksi dengan bayi saat menggendong, seperti berbicara atau bernyanyi, guna merangsang perkembangan kemampuan bicara dan emosionalnya.
Cara Lain Menenangkan Bayi
Bila bayi tetap menangis meskipun tidak lapar atau sakit, beberapa langkah berikut bisa membantu menenangkannya:
1. Membaringkan bayi pada tempat tidur atau kursi goyang.
2. Mengusap lembut kepala, punggung, atau dadanya.
3. Membalut bayi dengan bedong yang nyaman.
4. Mengajak bayi berbicara dengan suara lembut.
5. Menyanyikan lagu atau memutar musik pelan.