Gus Iqdam Bela Gus Miftah dan Menanggapi Kritikan Warganet: "Jangan Membenturkan Tokoh"

Profil Gus Iqdam (foto isntagram@gusiqdam)--

Radarlambar.bacakoran.co -Gus Iqdam, seorang pendakwah muda yang dikenal dengan gaya dakwah santai dan mudah dipahami, baru-baru ini menarik perhatian warganet setelah memberikan pembelaan terhadap Gus Miftah, yang tengah menjadi sorotan publik akibat beberapa kontroversi. Dalam sebuah video yang beredar, Iqdam mengingatkan jemaahnya untuk tidak saling membenturkan tokoh-tokoh agama, karena hal tersebut justru dapat menurunkan minat masyarakat untuk datang ke pengajian dan berdiskusi secara positif.

Iqdam menyampaikan kekesalannya terhadap fenomena netizen yang sering kali menghujat tokoh agama tanpa memahami situasi secara menyeluruh. Menurutnya, banyak dari mereka yang tidak pernah hadir dalam pengajian atau kegiatan keagamaan, sehingga tidak tahu betul apa yang terjadi di balik pernyataan atau tindakan yang dipermasalahkan. Iqdam bahkan menegaskan bahwa kritikan-kritikan tersebut sering kali datang dari orang yang tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang konteks sebenarnya.

Selain itu, Iqdam juga menyinggung salah satu video lamanya yang sempat viral. Dalam video tersebut, ia terlihat memarahi seorang penjual es teh yang dianggap mengganggu ceramahnya. Dalam rekaman tersebut, Iqdam mengatakan bahwa ia akan membeli seluruh dagangan sang penjual es dengan harga Rp 500 ribu dengan syarat sang penjual tidak berjualan lagi. Iqdam menjelaskan bahwa pernyataan tersebut bukanlah bentuk penghinaan, melainkan doa agar penjual es tersebut bisa meningkatkan nasibnya dan tidak lagi bergantung pada pekerjaan yang sama.

Meskipun banyak yang memotong dan menyalahartikan ucapan tersebut, Iqdam tetap berpendapat bahwa niatnya adalah baik dan bertujuan untuk mendoakan yang terbaik bagi sang penjual es. Namun, reaksi netizen yang memutarbalikkan ucapan-ucapannya ini kerap membuatnya kesal.

Siapa Gus Iqdam?

Gus Iqdam, yang memiliki nama lengkap Agus Muhammad Iqdam Kholid, adalah pendakwah muda yang berasal dari Blitar, Jawa Timur. Lahir pada 27 September 1993, ia dikenal sebagai salah satu tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang menyampaikan dakwah dengan pendekatan yang santai dan tidak kaku. Iqdam mampu merangkul banyak kalangan, khususnya generasi milenial dan Gen Z, berkat gaya ceramahnya yang tidak hanya mengedukasi tetapi juga menghibur.

Iqdam adalah pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, sebuah majelis yang bertujuan memberikan ruang belajar agama bagi orang-orang yang berasal dari latar belakang berbeda, termasuk mereka yang memiliki pengalaman hidup marginal. Ia ingin majelis ini menjadi tempat yang inklusif bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang, serta membuka kesempatan bagi mereka yang mungkin tidak terlalu paham agama untuk belajar bersama.

Iqdam juga dikenal aktif di media sosial, memanfaatkan platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube untuk membagikan ceramah dan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat luas. Selain kegiatan dakwah, Iqdam juga mengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Karanggayam, Blitar, tempat ia menanamkan nilai-nilai agama kepada para santrinya.

Kontroversi Terkait Palestina

Gus Iqdam kembali menjadi perhatian publik ketika pernyataannya mengenai Palestina mendapat banyak kritik. Dalam video yang ia bagikan, Iqdam menyebut bahwa situasi di Palestina, khususnya di Masjidil Aqsa, aman pada saat ia berkunjung ke sana. Pernyataan tersebut kemudian menuai kecaman dari banyak pihak, terutama netizen yang menganggapnya tidak sensitif terhadap kondisi Palestina yang sebenarnya penuh dengan konflik.

Menanggapi kritik tersebut, Iqdam memberikan klarifikasi bahwa ia hanya merujuk pada situasi di sekitar Masjidil Aqsa, bukan di seluruh wilayah Palestina, yang memang tengah dilanda konflik. Ia menjelaskan bahwa kondisi di Masjidil Aqsa relatif aman dan bahwa umat Islam dapat beribadah dengan tenang di sana. Iqdam menambahkan bahwa jarak antara Masjidil Aqsa dan Gaza sangat jauh, sekitar 100 kilometer, sehingga situasi di Gaza tidak mempengaruhi kondisi di Masjidil Aqsa.

Iqdam juga menyayangkan reaksi sebagian netizen yang mem-bully siapa saja yang datang berkunjung ke tempat suci tersebut. Ia menegaskan bahwa Masjidil Aqsa adalah tempat suci bagi umat Islam yang memiliki ganjaran besar, dan mengajak umat Islam untuk lebih menghargai tempat tersebut. (*)

Reaksi Terhadap Netizen

Salah satu sikap Iqdam yang mencolok adalah bagaimana ia menanggapi para netizen yang sering memberikan komentar negatif terhadapnya dan tokoh agama lainnya. Dalam banyak kesempatan, ia mengkritik keras perilaku netizen yang dengan mudah menghakimi orang lain tanpa pemahaman yang mendalam. Menurutnya, fenomena ini hanya akan merusak kualitas diskusi dan membuat suasana semakin memanas, alih-alih mendekatkan umat kepada pemahaman yang lebih baik.

Iqdam sering kali menyebut netizen sebagai "maha tolol" dalam ceramahnya, yang disambut gelak tawa oleh jemaahnya. Meskipun kalimat tersebut sering dianggap kasar, ia berpendapat bahwa itu adalah bentuk kecemasan atas banyaknya orang yang menghakimi tanpa dasar yang jelas. Ia juga merasa bahwa banyak orang yang lebih suka berkomentar negatif daripada mencari pengetahuan lebih dalam tentang situasi atau masalah yang sedang dibahas.

Gus Iqdam tetap menjadi sosok yang kontroversial di mata publik. Meski sering dikritik karena cara dan pernyataannya, ia tetap berkomitmen untuk menyampaikan dakwah dengan cara yang jujur dan tetap relevan bagi berbagai kalangan. Bagi Iqdam, dakwah bukan hanya soal menyampaikan pesan agama, tetapi juga bagaimana menyatukan umat tanpa saling menyudutkan atau membenturkan satu sama lain. Ia berharap agar semua pihak bisa lebih bijak dalam memberikan pendapat dan tidak cepat menilai tanpa pemahaman yang cukup. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan