Bahaya Serin Mematikan Mesin Motor dengan Standar Samping
MOTOR : Akan lebih awet, aman digunakan, dan dapat mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan mekanis. Foto: Dok/Net----
Radarlambar.bacakoran.co -Sebagian besar pengendara sepeda motor mungkin seringkali mematikan mesin dengan cara menurunkan standar samping sebagai tanda bahwa motor telah berhenti. Meskipun terlihat praktis, kebiasaan ini bisa membawa sejumlah risiko yang membahayakan keselamatan dan keandalan kendaraan. Berikut adalah beberapa bahaya yang perlu diketahui terkait kebiasaan mematikan mesin motor dengan standar samping.
1. Kerusakan pada Mesin dan Sistem Starter
Salah satu risiko utama mematikan mesin dengan standar samping adalah potensi kerusakan pada sistem starter motor. Pada banyak motor, standar samping memiliki sistem pengaman yang dirancang untuk mencegah motor menyala saat standar samping masih dalam posisi turun. Namun, saat motor dimatikan dengan standar samping turun, mekanisme pengaman ini bisa bekerja secara tidak semestinya, memengaruhi kinerja sistem starter dan dapat memperpendek umur komponen tersebut.
2. Bahaya Terjatuh Saat Standar Samping Tidak Terpasang Rapat
Beberapa motor dirancang dengan sistem yang memungkinkan standar samping tetap dalam posisi turun setelah mesin dimatikan. Namun, jika standar samping tidak dipasang dengan rapat, ada kemungkinan motor akan terjatuh begitu pengendara meninggalkan kendaraan. Kejadian ini bisa menyebabkan kerusakan pada bodi motor dan bahkan membahayakan orang di sekitar.
3. Mengurangi Daya Tahan Standar Samping
Kebiasaan menurunkan standar samping setiap kali mematikan mesin bisa menyebabkan peningkatan gesekan dan tekanan pada bagian tersebut. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mempercepat keausan pada mekanisme standar samping, bahkan menyebabkan kerusakan atau kegagalan pada sistem tersebut. Standar samping yang tidak berfungsi dengan baik akan mengurangi kenyamanan dan keamanan saat parkir.
4. Potensi Kerusakan Pada Sistem Kelistrikan
Beberapa motor menggunakan standar samping yang terhubung dengan sistem kelistrikan untuk mencegah mesin menyala dalam keadaan standar samping turun. Mematikan mesin dengan cara yang salah dapat menyebabkan masalah pada sistem kelistrikan, seperti kerusakan pada saklar atau kabel yang terhubung dengan standar samping. Kerusakan pada sistem kelistrikan ini bisa mengganggu kinerja motor dan membutuhkan perbaikan yang lebih mahal.
5. Peningkatan Risiko Kecelakaan
Jika pengendara terbiasa mematikan mesin dengan standar samping, ada kemungkinan motor akan tetap dalam posisi tidak stabil ketika pengendara turun dari kendaraan. Hal ini bisa meningkatkan risiko motor terjatuh atau terguling, yang berpotensi menyebabkan cedera atau kecelakaan, terutama jika motor terparkir di area yang tidak rata atau di dekat jalan raya.
6. Pengaruh pada Posisi Gigi
Mematikan mesin menggunakan standar samping juga bisa mempengaruhi posisi gigi. Jika pengendara tidak mematikan mesin dengan benar atau tidak memastikan motor dalam posisi netral, ada kemungkinan mesin akan terkunci dalam gigi tertentu. Hal ini dapat mempersulit motor untuk dinyalakan kembali atau menyebabkan gangguan mekanis lainnya.
Meskipun mematikan mesin motor dengan standar samping mungkin terlihat praktis, kebiasaan ini membawa sejumlah bahaya yang bisa memengaruhi keselamatan dan keandalan kendaraan.
Sebaiknya, pengendara selalu memastikan untuk mematikan mesin motor dalam posisi netral dan menghindari menurunkan standar samping secara terburu-buru. Dengan demikian, motor akan lebih awet, aman digunakan, dan dapat mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan mekanis.(*)