Rusia Menanggapi Pernyataan AS Terkait Kematian Letnan Jenderal Igor Kirillov
SOSOK - Mayjen Igor Kirillov, Kepala Unit Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi Militer Rusia.// FOTO : VOA Indonesia--
Radarlambar.bacakoran.co -Amerika Serikat (AS) telah membantah keterlibatannya dalam tewasnya Letnan Jenderal Igor Kirillov, seorang perwira tinggi Rusia yang bertanggung jawab atas perlindungan radiasi, kimia, dan biologi di Angkatan Bersenjata Federasi Rusia. Meskipun demikian, Rusia meragukan pernyataan AS tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menanggapi pernyataan AS dengan keras. Menurutnya, AS tidak mungkin terlepas dari tanggung jawab terkait kematian Kirillov. Zakharova menegaskan bahwa AS telah membentuk dan mensponsori rezim Kiev, memberikan dana dan terus-menerus mengirimkan senjata kepada Ukraina. Ia mengkritik Washington karena tidak pernah mengutuk serangan teroris atau pembunuhan yang dilakukan oleh rezim Kiev, yang menurutnya menunjukkan adanya keterlibatan langsung AS dalam konflik tersebut.
Zakharova juga menyinggung bahwa hingga saat ini, Presiden Rusia Vladimir Putin belum memberikan komentar resmi terkait kematian Kirillov.
Kirillov, yang dikenal sebagai kepala perlindungan radiasi, kimia, dan biologi Rusia, terlibat dalam kontroversi internasional. Rusia sebelumnya membantah tuduhan dari Ukraina yang menyebut bahwa Rusia menggunakan senjata kimia di medan perang. Selain itu Kirillov sempat menuduh Ukraina melanggar protokol keselamatan nuklir serta menuduh negara Barat terlibat dalam sejumlah kejahatan.
Pada Oktober 2024, Inggris menjatuhkan sanksi kepada Kirillov dan pasukan pertahanan nuklir Rusia karena dugaan penggunaan agen pengendali huru-hara serta laporan tentang penggunaan agen kimia beracun, chloropicrin, di medan perang.
Gubernur regional Rusia, Sergei Sitnikov, yang juga merupakan teman dekat Kirillov, mengungkapkan bahwa Kirillov sebelumnya telah diberi peringatan mengenai ancaman terhadap dirinya. Sitnikov mengungkapkan jika Kirillov sudah mengungkapkan kepada dirinya bahwa perburuan terhadapnya sudah dimulai. Ia meyakini bahwa Kiev mungkin menjadi pihak yang ingin menghabisi Kirillov, mengingat peranannya dalam pengembangan dan penggunaan sistem penyembur api berat yang kontroversial.
Hingga kini, peristiwa tersebut masih terus menjadi sorotan internasional, sementara ketegangan antara Rusia dan Ukraina tetap memanas. (*)