Harimau Kembali Mangsa Ternak, Kandang Jebak Harimau Dipindah ke Lokasi Baru
DIPINDAHKAN : Kandang jebak harimau yang meresahkan warga di Pekon Pelitajaya Kecamatan Pesisir Selatan dipindahkan ke lokasi jejak harimau yang memangsa sapi warga. Foto Yayan --
PESISIR SELATAN - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) bersama tim Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan konflik manusia dan satwa liar Kabupaten setempat, langsung mengadakan rapat bersama untuk mengambil langkah-langkah terkait dengan adanya harimau sumatera yang kembali memangsa seekor sapi ternak miliki warga di Pekon Pelitajaya Kecamatan Pesisir Selatan.
Kegiatan rapat bersama tim gabungan yang di hadiri Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Pesbar, Drs.Jon Edwar, M.Pd., didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesbar, perwakilan dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), TNBBS, TNI, Polri, Camat Pesisir Selatan Mirton Setiawan, S.Pd., M.M., Peratin Pelitajaya Wawan Ardi Saputra, serta instansi terkait lainnya itu dilaksanakan di Balai Pekon Pelitajaya, Rabu 18 Desember 2024.
Pj. Sekda Kabupaten Pesbar, Jon Edwar, mengatakan bahwa, berdasarkan dari hasil rapat bersama tim gabungan dan juga pihak terkait lainnya, serta perwakilan masyarakat setempat ini disepakati untuk memindahkan kandang jebak yang sebelumnya dipasang dilokasi awal harimau sumatera itu memangsa kambing ternak milik warga setempat di perkebunan Pemangku Nipah, itu di pindahkan di seberang Way Basohan yang memang jaraknya tidak jauh dari lokasi awal dan masih berada di Pemangku Nipah.
“Pemindahan kandang jebak itu tepatnya dilokasi tempat kejadian sapi ternak warga yang dimangsa harimau pada Selasa 17 Desember 2024 malam, karena dilokasi juga masih terdapat sapi ternak yang tidak habis dimangsa harimau itu,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, Pemkab setempat juga saat ini sedang mengupayakan dalam waktu 2-3 hari kedepan akan membuat kandang jebak baru dari Pemkab setempat. Mengingat, luasan wilayah jarak tempuh dari Kecamatan Pesisir Selatan dan Krui Selatan yang juga masih diteror harimau itu menuju ke Kecamatan Pesisir Selatan ini lebih kurang sekitar 30 Kilometer. Sehingga salah satunya harus memaksimalkan penambahan kandang jebak untuk memaksimalkan penanganan konflik satwa liar dengan manusian.
“Pemkab Pesbar akan membuat kandang jebak untuk penambahan, karena sejak beberapa bulan terakhir disejumlah wilayah juga terdapat adanya konflik satwa liar, seperti di Suoh Lampung Barat, Kabupaten Way Kanan, dan lainnya, sehingga kandang jebak itu juga digunakan untiuk penanganan konflik,” jelasnya.
Selain itu, masih kata dia, Pemkab setempat juga akan mencoba menerapkan tahapan-tahapan dalam penanganan konflik harimau dengan manusia ini selama 30 hari kedepan atau selama satu bulan. Jika memang tidak terpenuhi, maka tim akan kembali melakukan berbagai upaya lainnya.
“Namun kegiatan yang dilaksanaan bersama ini merupakan salah satu komitem serta bentuk kepedulian Pemerintan dalam pelayanan terhadap masyarakat,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, teror harimau Sumatera di Kabupaten Pesisir Barat, semakin membuat warga khawatir. Terbaru, seekor sapi milik warga di Pekon Pelitajaya, Kecamatan Pesisir Selatan, tewas diterkam harimau liar pada Selasa malam, 17 Desember 2024. Sementara itu, satu sapi lainnya nyaris menjadi korban dengan luka bekas cakaran di tubuhnya. Insiden ini memperpanjang daftar serangan harimau yang telah meresahkan masyarakat setempat.
Kepala UPTD KPH Kabupaten Pesbar, Dadang Trianahadi, S.P., M.M., membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa dari dua ekor sapi milik warga bernama Wiliyanto, satu di antaranya ditemukan tewas dengan luka parah di bagian leher. Kasus ini memicu kekhawatiran mendalam, apalagi sebelumnya harimau sudah beberapa kali muncul di wilayah tersebut.
“Dari dua ekor sapi yang sempat diserang harimau itu, satu ekor diantaranya sudah mati dengan kondisi daging pada bagian leher nyaris habis yang ditemukan di saluran irigasi di Pemangku Nipah,” katanya.
Sedangkan, kata dia, satu ekor lainnya selamat, hanya terdapat luka bekas cakaran. Dengan kondisi tersebut tentu akan tetap menjadi perhatian tim satuan tugas penanggulangan konflik satwa liar. Terlebih sebelumnya di wilayah Pekon tersebut juga tepatnya di perkebunan warga telah dipasang satu kandang jebak harimau yang dilakukan oleh tim gabungan.
“Mengingat sebelumnya juga pernah ada hewan ternak yang dimangsa harimau, bahkan sempat terekam kamera trap yang dipasang petugas,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, pemasangan kandang jebak juga dilakukan di wilayah sekitar lokasi dekat dengan RSUD KH.M.Thohir, karena sekitar wilayah itu juga terdapat jejak harimau yang juga pernah memangsa anjing warga, dan juga kambing ternak milik warga Pekon Way Suluh Kecamatan Krui selatan. Sementara itu, terkait dengan kejadian yang kembali terjadi di Pekon Pelitajaya itu dimungkinkan merupakan harimau yang sebelumnya sempat memangsa ternak warga dilokasi itu.