Maman Suherman dan Karomah Gus Dur yang Membuat Wartawan Hampir Kehilangan Pekerjaan

Radarlambar.bacakoran.co - KH Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, Presiden ke-4 Republik Indonesia, dikenal bukan hanya karena kepemimpinannya, tetapi juga karena berbagai kisah karomah yang luar biasa. Salah satu cerita menarik datang dari jurnalis senior, Maman Suherman, yang hampir kehilangan pekerjaannya akibat sebuah peristiwa yang sulit dijelaskan oleh logika.

Kisah ini terjadi pada suatu hari Jumat, ketika Maman diberi tugas untuk mewawancarai Gus Dur. Wawancara ini berlangsung di waktu yang bersamaan dengan pelaksanaan sholat Jumat, yang membuat kejadian ini semakin mengesankan. Maman mencatat bahwa Gus Dur tidak melaksanakan sholat Jumat pada hari itu, meski kehadirannya saat itu sangat terasa kuat.

Setelah wawancara selesai, Maman kembali ke kantornya dan mendapati dua orang rekannya menceritakan hal yang bertolak belakang. Salah satu rekan mengaku baru saja mewawancarai Gus Dur pada waktu yang sama, dan menyebutkan bahwa Gus Dur sedang berada di masjid untuk melaksanakan sholat Jumat. Padahal, Maman baru saja berbicara langsung dengan Gus Dur. Perbedaan ini menimbulkan kebingungan di kalangan rekan-rekan Maman, bahkan beberapa dari mereka meragukan keabsahan wawancara yang baru saja dilakukannya. Mereka bertanya-tanya apakah wawancara tersebut benar-benar terjadi, karena sulit untuk dipercaya bahwa Gus Dur bisa berada di dua tempat sekaligus.

Kebingungan ini sempat mengancam posisi Maman di kantor. Beberapa koleganya mulai meragukan kejujuran dan kredibilitasnya. Namun, peristiwa tersebut justru semakin menegaskan keyakinan banyak orang terhadap karomah Gus Dur. Maman pun akhirnya menyadari bahwa kejadian tersebut bukanlah kebetulan, melainkan sebuah pengalaman yang memperlihatkan keistimewaan Gus Dur yang luar biasa, yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat.

Kisah ini menjadi salah satu dari sekian banyak cerita unik tentang Gus Dur yang sering dibagikan dalam berbagai forum, termasuk di YouTube, yang menarik perhatian banyak orang. Peristiwa tersebut mengajarkan bahwa terkadang ada hal-hal yang tidak dapat dijelaskan oleh logika dan akal sehat, melainkan harus dilihat melalui pandangan spiritual yang lebih dalam.

Bagi Maman, pengalaman ini menjadi kenangan yang tak terlupakan dalam perjalanan kariernya sebagai jurnalis. Ia merasa beruntung bisa berinteraksi dengan sosok yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah Indonesia. Gus Dur, yang dikenal dengan kebijaksanaan, humor, dan karomahnya, tetap dihormati dan dikenang sebagai seorang tokoh yang membawa banyak inspirasi bagi banyak orang.

Karomah yang dialami Maman ini mengingatkan kita bahwa tidak semua kejadian di dunia ini dapat dijelaskan dengan cara rasional. Terkadang, ada dimensi spiritual yang lebih dalam yang hanya bisa dipahami melalui pengalaman langsung. Kisah ini juga menjadi salah satu pengingat bahwa dunia ini penuh dengan misteri dan keajaiban yang harus kita hargai, meski tak sepenuhnya kita pahami.

Sebagai seorang tokoh yang penuh keberanian dan keunikan, Gus Dur terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda, mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang lebih dalam dan mendalam. Kisah-kisah seperti ini mengingatkan kita untuk lebih terbuka terhadap hal-hal yang tidak bisa dijelaskan oleh akal, tetapi bisa dipahami melalui hati dan spiritualitas.(*)